BI Sebut Ekonomi Indonesia Membaik di Akhir 2025 Didorong Belanja Sosial Pemerintah

idxchannel.com
1 hari lalu
Cover Berita

BI menyatakan perekonomian Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang semakin membaik pada akhir 2025. Salah satu faktornya belanja sosial pemerintah.

BI Sebut Ekonomi Indonesia Membaik di Akhir 2025 Didorong Belanja Sosial Pemerintah. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyatakan perekonomian Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang semakin membaik pada akhir 2025.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebut, konsumsi rumah tangga triwulan IV-2025 membaik didukung oleh belanja sosial pemerintah, serta keyakinan rumah tangga terhadap kondisi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang terus meningkat.

Baca Juga:
Bank Indonesia Sebut BI Rate 4,75 Persen Jadi Level Terendah Sejak 2022

"Perkembangan ini mendorong meningkatnya penjualan eceran pada berbagai kelompok barang," kata Perry dalam pernyataannya, dikutip pada Kamis (18/12/2025).

Dari sisi investasi, BI mencatat investasi nonbangunan juga menunjukkan perbaikan. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya optimisme pelaku usaha yang tercermin dari pola ekspansi Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur.

Baca Juga:
BI Pastikan Perbankan Nasional Solid, CAR Capai 26,38 Persen dan Kredit Tumbuh Positif

Meski demikian, BI menilai penguatan permintaan domestik perlu terus diperkuat seiring dengan kinerja ekspor yang diprakirakan melambat. Perlambatan tersebut antara lain dipengaruhi oleh berakhirnya frontloading ekspor ke Amerika Serikat (AS) serta penurunan ekspor besi baja ke China dan minyak kelapa sawit (CPO) ke India.

Secara sektoral, Lapangan Usaha (LU) utama, yakni LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum menunjukkan kinerja positif.

Baca Juga:
BI Ungkap Dampak Bencana Sumatera ke Ekonomi, Pangkas PDB hingga Inflasi Meningkat

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2025 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7–5,5 persen dan meningkat menjadi 4,9–5,7 persen pada 2026.

"Ke depan, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dengan tetap menjaga stabilitas," kata Perry.

Di samping itu, Perry menyebut BI juga terus memperkuat bauran kebijakan melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah.

Hal ini menurutnya penting dilakukan guna mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dan berdaya tahan.

(Febrina Ratna Iskana)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tantangan Berat John Herdman Kandidat Kuat Pelatih Timnas: Wajib Bawa Indonesia Tembus Piala Dunia dan Lepas dari Bayang Shin Tae-yong
• 23 jam laluharianfajar
thumb
Bansos 2025 Cair Pekan Ini: Cek Status Penerimaan dan Nominalnya di Sini
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Video: Kelas Menengah Mulai Belanja, Transaksi Offline Naik
• 16 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Tuntaskan Akuisisi Jubilee Metals, BUMI Perkuat Portofolio Emas di Australia
• 9 menit lalukumparan.com
thumb
PGN Gandeng Dart Energy Manfaatkan Gas CBM Tanjung Enim
• 20 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.