Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengingatkan pentingnya perlindungan asuransi untuk mengantisipasi risiko kerugian akibat bencana alam yang berpotensi terjadi kembali. Penegasan ini disampaikan menyusul bencana alam di wilayah Sumatra yang menyebabkan banyak warga kehilangan anggota keluarga maupun aset berharga.
Sekretaris Perusahaan Jasindo Brellian Gema Widayana menyebut di tengah bencana alam di Sumatra yang mengakibatkan kerusakan rumah tinggal, usaha kecil, serta berbagai aset produktif masyarakat perlu diambil pelajaran mendasar. Menurut dia, masih banyak aset yang belum dilindungi asuransi sehingga kerugian harus ditanggung sepenuhnya oleh pemilik.
Sebab itu, Jasindo menilai wacana penerapan program asuransi wajib bencana dapat menjadi langkah positif untuk memperkuat perlindungan aset masyarakat. “Kami menilai wacana penerapan program asuransi wajib bencana dapat menjadi langkah memperkuat perlindungan aset masyarakat di tengah tingginya risiko bencana alam di Indonesia,” kata Brellian kepada Bisnis, Rabu (17/12/2025).
Brellian menyayangkan masih rendahnya tingkat kepesertaan asuransi pada rumah tinggal, usaha kecil, dan aset produktif. Padahal, produk asuransi umum seperti asuransi kebakaran, asuransi properti, hingga asuransi mikro telah mencakup perlindungan terhadap risiko bencana. “Yang kemudian dapat memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko seperti banjir, kebakaran, angin topan, atau kerusakan fisik lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Jasindo juga menyediakan perluasan jaminan banjir pada produk asuransi umum sebagai fitur tambahan. Dengan perluasan tersebut, perlindungan tidak hanya mencakup risiko kebakaran, petir, dan ledakan, tetapi juga kerusakan akibat banjir, angin topan, badai, serta risiko air lainnya yang termasuk kategori bencana alam.
Lebih lanjut, Brellian menyatakan komitmen perusahaan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asuransi untuk melindungi diri dan aset berharga. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap fungsi asuransi sebagai instrumen perlindungan jangka panjang. “Masyarakat semakin memahami bahwa asuransi bukan hanya sekadar pengeluaran, tetapi menjadi investasi penting untuk perlindungan masa depan,” pungkasnya.
Baca Juga
- Konsorsium Asuransi Kredit Pinjol, Ada Asei dan ACA
- Sumatra Banjir Besar, Prabowo Target Bangun 2.000 Rumah Relokasi
- Sumatra Banjir Besar, Asosiasi Leasing (APPI) & Fintech (AFPI) Jabarkan SOP Penagihan Utang
Pandangan serupa disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. Ia menilai bencana alam yang terjadi di Sumatra menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya skema penjaminan dan asuransi terhadap risiko yang berada di luar kendali manusia.
Mahendra juga mendorong perusahaan asuransi dan reasuransi untuk menyiapkan kerangka dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat. “Kami berharap hal ini menjadi peringatan bagi kita semua dan pada gilirannya kami mendorong perusahaan asuransi untuk menyiapkan produk yang tepat untuk semua jenis risiko tadi dan juga besarannya,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).
