Pantau - Pemerintah mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang merupakan salah satu wilayah paling parah terdampak bencana di provinsi tersebut.
Proyek Huntara Dimulai, Ratusan Unit DirencanakanDalam video yang dibagikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (17/12), terlihat alat berat sudah mulai meratakan tanah di lokasi pembangunan huntara di lapangan bola SDN 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan.
Sejumlah material bangunan juga telah tiba di lokasi.
Puluhan personel TNI dengan sepatu bot dikerahkan untuk membantu pekerjaan di lapangan, bersama dengan personel dari BNPB dan Kementerian Pekerjaan Umum yang tampak melakukan pengukuran lapak huntara.
Total rencana pembangunan huntara di lokasi tersebut adalah sebanyak 133 unit yang akan dibangun di atas lahan seluas 6.000 meter persegi.
BNPB menyampaikan bahwa "Direncanakan (huntara yang dibangun) berformat kopel atau barak, dengan masing-masing kopel terdiri dari dua unit. Saat ini proses pematangan jalan".
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat kebutuhan huntara untuk seluruh kecamatan terdampak di wilayahnya mencapai 525 unit.
Kepala BPBD Agam, Rahmat Lasmono, menyatakan bahwa "Sebanyak 525 unit huntara itu diperuntukkan bagi korban yang rumahnya rusak berat atau tidak memungkinkan lagi untuk dihuni".
Tercatat, rumah-rumah di tujuh kecamatan di Kabupaten Agam mengalami kerusakan berat akibat bencana.
Huntap Segera Dibangun di Tiga Provinsi, Termasuk SumbarSelain huntara, pemerintah juga menyiapkan pembangunan hunian tetap (huntap) untuk masyarakat terdampak bencana di tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa tahap awal pembangunan huntap akan dimulai bulan ini.
"Saat ini sudah siap dibangun 2.603 rumah untuk saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ini bukan hunian sementara, tapi hunian tetap. Doakan, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi kita sudah mulai membangun," ujarnya.
Maruarar juga menegaskan bahwa pembangunan huntap tetap akan dilakukan meskipun penanganan bencana masih berada dalam fase tanggap darurat.
Kesiapan pembangunan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan pemulihan cepat dan berkelanjutan bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447803/original/001244200_1765964330-IMG-20251217-WA0029.jpg)


