Bisnis.com, JAKARTA — PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp230 miliar sampai periode sembilan bulan 2025.
Direktur Sampoerna Agro Heri Harjanto menjelaskan tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal pada kisaran Rp400 miliar hingga Rp500 miliar.
“Sampai September kami sudah realisasikan sebesar Rp230 miliar. Kami lihat, kami mungkin akan bisa merealisasikan capex sekitar Rp400 miliar sampai akhir tahun ini,” ujar Heri dalam paparan publik SGRO di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Sementara itu, untuk belanja modal tahun depan, menurut Heri anggaran capex tersebut masih berada dalam tahap finalisasi. Namun, menurutnya capex tahun depan akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Selain itu, lanjutnya, SGRO juga belum menentukan panduan kinerja untuk tahun 2026 mendatang.
Sampai September 2025, total pendapatan SGRO naik 37% secara tahunan menjadi Rp4,6 triliun. Pendapatan dari CPO melonjak sebesar 28% menjadi Rp3,5 triliun secara tahunan, didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) CPO sebesar 15% yoy menjadi Rp14.457/kg dan volume penjualan CPO yang naik 11% yoy.
Pendapatan dari palm kernel (PK), sebagai kontributor terbesar pendapatan kedua, meningkat sebesar 111% yoy yang disebabkan oleh kenaikan ASP PK sebesar 73% yoy menjadi Rp12.495/kg dan volume PK yang lebih tinggi.
Adapun total produksi TBS SGRO mengalami perbaikan sebesar 13% yoy menjadi 1,2 juta ton pada sembilan bulan 2025 berkat meredanya dampak El-Nino yang terjadi pada semester kedua 2023, yang menyebabkan penurunan produksi pada 2024.
Produksi TBS dari kebun inti meningkat 12% yoy menjadi 846.810 ton, sedangkan produksi TBS dari pihak eksternal atau plasma dan pihak ketiga meningkat 16% yoy menjadi 402.820 ton.
SGRO memperkirakan harga CPO akan tetap solid dalam enam bulan ke depan, yang akan didorong oleh ekspektasi permintaan yang kuat menjelang periode Ramadan di kuartal I/2026 serta musim produksi CPO yang lemah pada kuartal awal 2026. Selain itu, implementasi lanjutan dari B50 di Indonesia juga diperkirakan akan membantu menopang harga CPO.




