Liputan6.com, Jakarta - Universitas Hasanuddin (Unhas) menjalin kerjasama penelitian dengan Shanghai Ocean University dan Guangdong Ocean University, China dalam program Marine Ranching.
Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Advertisement
Program ini dijalankan di Pulau Bone Tambung, salah satu pulau kecil di gugusan Kepulauan Spermonde, yang berfungsi sebagai lokasi percobaan pengembangan teknologi kelautan.
Rektor Universitas Hasanuddin atau Unhas Jamaluddin Jompa menegaskan, sains memegang peran sentral dalam menghadapi tantangan pembangunan.
"Sains harus menjadi penggerak utama dalam merumuskan kebijakan dan memberikan solusi nyata yang langsung bermanfaat bagi masyarakat," ujar Jamaluddin, melansir Antara, Rabu (17/12/2025).
"Hasil penelitian tidak hanya sebatas publikasi, tetapi harus mampu diterapkan untuk memberikan manfaat nyata," sambung dia.
Kolaborasi ini diharapkan melahirkan inovasi baru, memperkenalkan metode yang relevan, dan terus diperbarui seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Kolaborasi ini memiliki kontribusi strategis dalam mendukung ketahanan pangan berkelanjutan. Unhas terus berkomitmen mendorong inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat dan pembangunan sektor kelautan," kata Jamaluddin.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4016804/original/046265400_1652067919-KPK_4.jpeg)


