Lima Kebiasaan Masyarakat Jepang yang Jadi Kunci Kesuksesan

metrotvnews.com
22 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Jepang dikenal luas sebagai negara maju yang memiliki dominasi kuat dalam perekonomian global berkat mentalitas warganya yang luar biasa. Kesuksesan bangsa ini tidak terlepas dari serangkaian kebiasaan positif dan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan secara turun-temurun. Fondasi Karakter Bangsa Berbagai karakter unggul masyarakat Jepang menjadi fondasi utama dalam membangun kemajuan infrastruktur dan ekonomi negara mereka. Berikut adalah lima ciri khas kebiasaan masyarakat Jepang yang patut dijadikan teladan:

  • Etos Kerja Keras: Pekerja Jepang menjunjung tinggi produktivitas dan konsistensi kualitas, seringkali bekerja lebih dari delapan jam sehari.
  • Budaya Malu yang Tinggi: Rasa malu menjadi kontrol sosial yang kuat di mana seseorang merasa bersalah jika gagal menjalankan tugas atau tidak berprestasi.
  • Kemandirian Sejak Dini: Anak-anak dilatih mengurus diri sendiri sejak taman kanak-kanak, sementara para pemuda membiayai kuliah melalui kerja paruh waktu.
  • Mental Pantang Menyerah: Sejarah membuktikan kemampuan bangsa ini bangkit dari kehancuran bom atom dan bencana tsunami untuk kembali menjadi negara adidaya.
  • Loyalitas dan Totalitas: Karyawan memiliki dedikasi penuh terhadap satu perusahaan dan jarang berpindah tempat kerja hingga memasuki masa pensiun.
 

Baca Juga :

Mengungkap Resep Hidup Sehat dan Angka Harapan Hidup Tinggi ala Jepang
Penerapan Nilai dalam Kehidupan Budaya malu atau shame culture membuat seseorang cenderung menghukum diri sendiri ketika melakukan kesalahan fatal dalam pekerjaan. Pejabat publik yang terindikasi melakukan korupsi atau kelalaian tugas umumnya akan memilih untuk mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral tertinggi.

Pendidikan kemandirian terlihat jelas dari kebiasaan anak sekolah yang membawa perlengkapan makan sendiri hingga membersihkan lingkungan kelas tanpa bantuan orang dewasa. Para pemuda yang telah lulus sekolah menengah juga memiliki prinsip untuk tidak lagi bergantung secara finansial kepada orang tua mereka.

Perusahaan di Jepang lebih mengutamakan perekrutan lulusan baru untuk dilatih agar sesuai dengan budaya kerja dan visi korporasi. Strategi ini bertujuan menciptakan sumber daya
manusia yang memiliki totalitas kerja tinggi dan setia mengabdi pada satu instansi dalam jangka panjang.

Penerapan nilai-nilai kedisiplinan dan integritas tersebut secara konsisten mampu membentuk sumber daya manusia yang tangguh dalam menghadapi tantangan global.

Adaptasi terhadap kebiasaan positif ini dapat menjadi referensi penting bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas diri dan profesionalisme kerja. 

Saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

(Daffa Yazid Fadhlan)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pengakuan Penyiksaan Ammar Zoni dalam Lapas Gegerkan Persidangan, Dipukul hingga Disetrum
• 6 jam laludisway.id
thumb
Jaringan Internet di Aceh Belum Pulih Total, Kemkomdigi Kirim Genset
• 1 jam laluidntimes.com
thumb
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
• 1 jam lalusuara.com
thumb
Pengungsi di Pidie Jaya Menanti Huntara di Tengah Kondisi yang Mulai Mengkhawatirkan
• 17 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Kasus "Influencer" dan Batasan Kebebasan Berekspresi dalam Demokrasi
• 10 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.