Liputan6.com, Jakarta - Ancaman sampah plastik terhadap lingkungan dan kehidupan di bumi kini menjadi isu global yang tak terhindarkan. Dampak destruktifnya meluas mulai dari pencemaran lautan hingga risiko kesehatan manusia yang serius. Indonesia, sebagai negara kepulauan, menghadapi tantangan besar dengan menempati peringkat kedua setelah China pada tahun 2015 sebagai penyumbang sampah plastik ke laut, dengan estimasi sekitar 3,2 juta ton per tahun, dan 640.000–1,29 juta ton di antaranya berakhir di laut.
Secara keseluruhan, Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik per tahun, dan lebih dari 60% di antaranya tidak didaur ulang. Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai di alam, menyebabkan penumpukan yang mencemari tanah dan air, serta menghasilkan mikroplastik yang membahayakan biota laut dan meresap ke sumber air minum.
Advertisement
Dampak ini juga merambah ke kesehatan manusia, di mana mikroplastik ditemukan dalam berbagai sumber makanan dan air minum, berpotensi menimbulkan gangguan hormonal, penyakit kronis, hingga gangguan kognitif. Lonjakan aktivitas e-commerce memperburuk masalah ini, dengan 96% paket menggunakan plastik tebal, dan konsumsi plastik per kapita di Indonesia mencapai 12,5 kg/tahun. Volume sampah kemasan plastik diprediksi meningkat dari 5,3 juta ton pada 2019 menjadi 7,5 juta ton pada 2030, menjadikan transisi ke kemasan ramah lingkungan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.
Oleh karena itu penting bagi para produsen untuk mempertimbangkan untuk beralih ke kemasan yang lebih ramah lingkungan. Ini adalah sejumlah inovasi kemasan yang ramah lingkungan yang bisa dipertimbangkan untuk produkmu, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/12/2025).



