Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Pendiri sekaligus Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menegaskan pentingnya menjaga harapan dan semangat kolektif dalam menghadapi bencana dengan bercermin pada pengalaman Aceh pascatsunami 2004.
Pernyataan tersebut disampaikan Dino dalam kegiatan Solidarity Screening film dokumenter The Last Accord: War, Apocalypse, and Peace in Aceh yang digelar di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Desember 2025.
“Waktu tsunami pertama itu seakan-akan dunia sudah runtuh. Tapi Aceh bisa bertahan, bahkan menghasilkan perdamaian dari konflik yang ada. Itu yang membuat saya yakin Aceh dan Sumatra bisa bangkit lagi,”kata Dino kepada awak media di Plaza Senayan XXI, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Desember 2025.
Menurutnya, pemutaran film ini sengaja digelar menjelang peringatan 21 tahun tsunami Aceh, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana banjir dan longsor yang saat ini melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Dua momen ini kami satukan. Selain sebagai refleksi, ini juga menjadi kesempatan untuk penggalangan dana bagi korban banjir dan longsor di Sumatra,”ucapnya.
Dino mengungkapkan film The Last Accord diproduksi selama hampir dua tahun. Tantangan terbesar dalam proses pembuatannya adalah menyusun narasi yang berimbang, akurat, dan adil secara historis.
“Hambatan utamanya membuat skrip yang seimbang dan akurat. Kami mewawancarai banyak pihak, bahkan sampai ke Finlandia dan Swedia, selain ke Aceh, untuk mencari cerita yang benar secara historis,” jelasnya.
Ia mengaku selalu tersentuh setiap kali menonton film tersebut karena kembali teringat dahsyatnya tsunami Aceh 2004 yang menewaskan sekitar 200 ribu orang dan menyebabkan ratusan ribu lainnya mengungsi.
“Saya merasa iba karena bencana alam terjadi lagi. Tapi dulu kondisinya jauh lebih parah. Di situ saya melihat ketangguhan orang Aceh dan kuatnya kepemimpinan pemerintah saat itu,”tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Dino berharap masyarakat dapat kembali belajar dari pengalaman Aceh bahwa dari tragedi besar dapat lahir ketangguhan, solidaritas, dan semangat untuk bangkit bersama.
Editor: Redaktur TVRINews





