Kemkomdigi terapkan AI untuk tingkatkan kecepatan layanan radio

antaranews.com
16 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menerapkan kecerdasan artifisial (AI) dalam layanan spektrum frekuensi radio untuk meningkatkan kecepatan, konsistensi, dan keandalan layanan publik, terutama pada sektor yang berkaitan dengan keselamatan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan pemanfaatan AI, melalui inovasi JARE (Just Ask for Radio Expert), menjadi langkah konkret dalam mendesain ulang layanan radio yang berperan penting bagi komunikasi darurat, transportasi, dan keselamatan publik.

"Inovasi JARE membawa Kemkomdigi menjadi bagian dari 21 persen organisasi di dunia yang sudah mulai mengadopsi AI dalam alur kerjanya. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat kualitas layanan publik,” ujar Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemkomdigi minta masukan publik soal aturan alokasi frekuensi radio

Meutya berharap JARE dapat menjadi motivasi bagi satuan kerja lain di Kemkomdigi agar turut mengembangkan inovasi di bidang teknologi.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengelola ruang digital yang semakin luas dan kompleks.

“Ranah digital amat luas dan tidak mungkin dikelola sendiri. Regulasi tanpa kolaborasi tidak akan berjalan dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Baca juga: Kemkomdigi ingin lulusan AI Talent Factory berdaya saing global

Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menjaga komunikasi maritim yang tertib dan andal, terutama dalam situasi kritis.

Menurut Meutya, kolaborasi ini dimaknai sebagai komitmen negara untuk menjaga ruang komunikasi maritim agar semakin tertib dan semakin dapat diandalkan.

"Di laut banyak keputusan yang terjadi dalam hitungan detik ketika cuaca berubah, ketika ombak meninggi, ketika jarak memisahkan komunikasi menjadi pembeda antara selamat dan terlambat,” tuturnya.

Baca juga: Kemkomdigi bertujuan bentuk sovereign AI lewat AI Talent Factory

Namun, Meutya mengingatkan, kecanggihan teknologi modern tidak dapat menggantikan etika dan tanggung jawab manusia di baliknya.

“Teknologi bisa berubah dan semakin maju, tetapi integritas tidak bisa digantikan oleh teknologi. Integritas adalah fondasi kepercayaan dalam pelayanan publik,” pungkas Menkomdigi.

Baca juga: Kemkomdigi umumkan arah pembangunan digital Indonesia

Baca juga: Konektivitas jadi inti suksesnya pemanfaatan AI untuk perekonomian


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bansos 2025 Cair Pekan Ini: Cek Status Penerimaan dan Nominalnya di Sini
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Penumpang Nataru di Tanjung Emas Semarang Diproyeksikan Naik Tipis
• 1 jam lalubisnis.com
thumb
Arah Baru Menyiapkan Umat Masa Depan
• 8 jam lalukompas.id
thumb
Dapur MBG Polri Jadi Sorotan Dunia, Delegasi Prancis Lalukan Kunjungan di SPPG
• 21 jam laludisway.id
thumb
Timnas Malaysia Dapat Sanksi Tambahan, Safee Sali: Jangan Terulang Lagi!
• 14 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.