jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) KH M Choirul Anam mengapresiasi usaha Danantara Indonesia untuk mewujudkan rencana proyek Kampung Haji di Makkah.
Kehadiran proyek ini diharapkan bisa menjadi solusi terhadap permasalahan akomodasi para jemaah haji maupun umrah asal Indonesia selama berada di tanah suci.
BACA JUGA: Wujudkan Kampung Haji, Pemerintah Beli Hotel yang Bisa Tampung 4 Ribu Jemaah
“Kalau dikonsentrasikan dalam satu wilayah, ini akan semakin memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan haji, terutama menjelang Armina—Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Saya kira ini sangat bagus," kata Anam, Kamis (18/12).
Anam menyampaikan hal ini sebagai respons dari diumumkannya kesepakatan yang telah dicapai antara Danantara Indonesia dan Thakher Development Company yang dilakukan di Makkah, Arab Saudi pada Minggu (14/12/2025).
BACA JUGA: 80 Hektare Tanah di Arab Saudi Bakal Dibangun Kampung Haji Indonesia
Hasil kesepakatan yang dicapai adalah Danantara Investment Management (DIM) berhasil melakukan akuisisi aset investasi hospitality di Makkah.
Dalam akuisi itu Danantara akan menguasai aset perhotelan dan real estate yang berlokasi di dalam kawasan Thakher City – sebuah pengembangan kawasan terpadu yang terletak sekitar 2,5 kilometer dari Masjid Al-Haram di Makkah.
BACA JUGA: Indonesia-Arab Siapkan Kampung Haji, Presiden Prabowo Bentuk Tim Khusus
Menurut Anam, Danantara sudah seharusnya bisa membuka diri untuk mendapatkan dukungan dari kelompok umat Islam.
Dia menegaskan kembali hadirnya proyek Kampung Haji ini bisa dilakukan secara transparan dan partisipatif.
“Saya kira ini satu program yang sangat baik, harus direspons oleh semua, terutama umat Islam dan khususnya adalah mereka yang akan berhaji nanti," ujar Anam.
Anam meyakini hadirnya Kampung Haji ini bisa memberikan efek yang sangat besar bagi Indonesia, khususnya bagi penyelenggaraan haji.
Namun, dia berharap keberadaan Kampung Haji ini tidak hanya ditujukan bagi para calon maupun jemaah haji asal Indonesia saja.
“Kalau haji itu kan hanya setahun sekali. Sementara yang paling banyak sekarang ini kan jemaah umrah. Nah kalau itu bisa dimanfaatkan oleh jemaah umrah maka itu luar biasa keuntungannya buat negara kita," katanya.
Anam mengatakan selama ini banyak jemaah umrah asal Indonesia yang tergoda oleh paket harga murah, namun kerap kali menghadapi kendala tempat menginap yang jauh dari Masjidilharam.
Ketika proyek Kampung Haji ini diprogramkan oleh Danantara maupun Kementerian Haji dan Umrah, maka hal tersebut dapat memberikan sejumlah hal positif.
"Sejauh ini kan akomodasi yang digunakan itu hotel-hotel, ya katakanlah, yang bukan milik orang Indonesia. Hanya ada beberapa hotel di Makkah yang sudah dikelola oleh orang dari Madura atau dari mana gitu, tapi selebihnya kan orang Makkah. Nah hadirnya Kampung Haji ini akan bisa memberikan manfaat yang nantinya bisa kembali ke negara,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga Kepala Danantara Rosan Roeslani telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah.
Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengikuti proses bidding untuk lahan yang berlokasi di kawasan Western Hindawiyah dengan jarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidilharam.
Rosan menjelaskan proses bidding tersebut saat ini telah memasuki tahap akhir.
Dari sekitar 90 bidang lahan yang ditawarkan, Indonesia berhasil masuk dalam dua besar kandidat.
Rosan juga menegaskan mekanisme bidding di Arab Saudi tidak didasarkan pada penawaran harga, melainkan pada penilaian rencana pembangunan, desain, serta kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Rosan menyampaikan hasil proses bidding tersebut diperkirakan akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Kalau kita mendapatkan lahan itu insyaallah seluruh jemaah haji kita bisa terlayani, mempunyai tempat yang sangat baik, yang sangat layak, sangat dekat dibandingkan dengan keadaan sekarang, dan tentunya ini akan menambah insyaallah kekhusyukan mereka pada saat melakukan umrah dan haji,” ucap Rosan.
Rosan menjelaskan pengembangan Kampung Haji Indonesia dirancang berada di dua lokasi berbeda untuk mengatur arus lalu lintas serta logistik jemaah secara lebih efektif.
Rosan menjelaskan lahan yang telah dibeli tersebut berstatus hak milik yang akan mulai berlaku pada Januari mendatang. (mrk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi


