Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menargetkan pertumbuhan kredit secara tahunan berada pada rentang 10% hingga 12% (year on year/YoY) tahun depan.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu optimistis, pertumbuhan kredit perseroan tumbuh lebih tinggi tahun depan dibandingkan dengan 2025, didorong oleh dua mesin utama BTN yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Kredit Program Perumahan (KPP).
“Tahun depan kalau di BTN tuh ada 2. Satu FLPP, dua KPP. Satu aja udah 8%-9%, tambahin yang satu lagi udah pasti saya masih yakin [pertumbuhan kredit] 10%-12%, karena hari ini kami punya 2 produk,” kata Nixon saat ditemui di Kantor BTN, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).
Dari sisi penghimpunan dana, Nixon mengharapkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat melampaui ekspektasi kredit pada 2026. Sementara dari sisi laba, perseroan mengharapkan pertumbuhannya double digit tahun depan.
Kendati begitu, Nixon belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait RBB perseroan tahun depan. Sebab, RBB tersebut belum mendapat pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga akhir November 2025, BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,91 triliun, tumbuh 21,10% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp2,40 triliun.
Baca Juga
- BTN Siapkan Pembiayaan Rp4,5 Triliun untuk Holding Danareksa
- Dag-Dig-Dug Kocok Ulang Pengurus Himbara (BBRI, BBNI, BMRI, dan BBTN)
- BTN (BBTN) Tunda RUPSLB ke Januari 2026, Tambah Agenda Perubahan Pengurus
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan yang disalurkan BTN sebesar Rp386,47 triliun hingga 30 November 2025, naik 8,74% YoY dari sebelumnya Rp355,42 triliun.
BTN juga membukukan pertumbuhan DPK seiring dengan upaya perseroan meningkatkan pendanaan terutama dana murah (current account and saving account/CASA).
Pada bulan kesebelas 2025, DPK BTN meningkat 15,77% YoY menjadi Rp423,96 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp366,22 triliun.





