Merahputih.com - Pengamat sepak bola nasional, Haris Pardede yang akrab disapa Bung Harpa, menilai mantan arsitek timnas Kanada, John Herdman, sebagai pilihan paling realistis untuk mengisi kursi pelatih timnas Indonesia. Pengalaman Herdman dinilai sangat relevan dengan kebutuhan transisi tim pasca kepemimpinan Patrick Kluivert.
"Ya, dari dua calon ini kan kita lihat yang lebih masuk akal John Herdman ya. Pelatih yang membawa Kanada lolos Piala Dunia," kata Bung Harpa, Kamis (19/12).
Kepiawaian Herdman dalam membawa Kanada ke Piala Dunia 2022 setelah penantian 36 tahun menjadi nilai tambah. Selain prestasi, statusnya yang sedang tidak terikat kontrak menjadikannya opsi yang lebih terjangkau dibandingkan kandidat lain seperti Giovanni van Bronckhorst.
Saat ini, Van Bronckhorst masih menjabat sebagai asisten pelatih di Liverpool, yang tentu memiliki nilai kontrak lebih tinggi dan komitmen yang sulit ditinggalkan dalam waktu dekat.
Prosedur Pemilihan dan Peran PSSIPSSI melalui anggota Exco, Endri Erawan, mengonfirmasi telah mengantongi dua kandidat kuat hasil wawancara di Eropa. Keputusan final akan diambil dalam rapat Exco bersama Ketua Umum Erick Thohir setelah gelaran SEA Games 2025 Thailand.
Bung Harpa mengapresiasi langkah PSSI yang tetap mengedepankan proses prosedural melalui Direktur Teknik, mirip dengan proses penunjukan Shin Tae-yong terdahulu.
"Karena prosesnya juga setahu saya juga melalui proses yang cukup prosedural, sama seperti dulu ketika memilih Shin Tae-yong dibandingkan Luis Milla. Dikasih tau spesifikasinya ke Dirtek. Dirtek mengerucutkan, wawancara. Lalu dua, nanti Exco akan memilih. Kita berharap prosedur ini tetap dilaksanakan. Bukan one man show," kata Harpa.
Baca juga:
Hasil Final Sepak Bola Putra SEA Games 2025: Comeback, Timnas Vietnam U-23 Kalahkan Thailand 3-2 untuk Raih Medali Emas
Meski suporter mungkin memiliki preferensi berbeda, Bung Harpa menekankan pentingnya persatuan untuk mendukung siapa pun yang terpilih nanti. Fokus utama adalah memastikan Timnas Indonesia memiliki nakhoda yang tepat demi ambisi besar menembus Piala Dunia 2030.
"Apapun itu, mungkin kita punya preferensi berbeda-beda. Namun itu harus dihargai. Seperti dahulu juga pergantian dari Shin Tae-yong ke Kluivert. Mungkin kita terbelah tapi kita tetap dukung federasi. Mudah-mudahan ini adalah pilihan yang terbaik," kata Bung Harpa.





