Upah yang Diterima Petani yang Tidak Mengharapkan Balasan

erabaru.net
7 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Fleming adalah seorang petani miskin asal Skotlandia. Suatu hari, ketika dia sedang bekerja di ladang, dia mendengar suara teriakan minta tolong dari kejauhan. Dia segera meletakkan peralatannya dan berlari menuju sumber suara.

Ternyata seorang anak kecil jatuh ke dalam kubangan lumpur berbahaya dan hampir tewas. Fleming tanpa ragu menolong anak itu dan menyelamatkannya dari maut.

Keesokan harinya, sebuah kereta kuda mewah berhenti di depan rumah sederhana si petani. Turun dari kereta seorang pria berpenampilan bangsawan. Dia memperkenalkan diri sebagai ayah dari anak yang telah diselamatkan.

Dengan penuh rasa terima kasih dia berkata : “Aku ingin membalas kebaikanmu. Kamu telah menyelamatkan nyawa putraku.”

Namun Fleming menjawab dengan tegas :  “Aku tidak ingin menerima imbalan apa pun. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan.”

Saat itu, putra Fleming keluar dari rumah.

 Sang bangsawan memandang anak itu dan berkata: “Apakah dia putramu?”

“Ya,” jawab Fleming.

Bangsawan itu kemudian berkata : “Kalau begitu marilah kita buat kesepakatan. Biarkan aku membiayai pendidikan anakmu. Jika dia memiliki hati yang sama mulianya seperti ayahnya, suatu hari dia pasti akan menjadi orang yang membuatmu bangga.”

Fleming pun setuju.

Tahun-tahun berlalu.

Anak petani itu kemudian lulus dari St. Mary’s Medical School di Inggris dan menjadi seorang tokoh dunia:

Sir Alexander Fleming, penemu penisilin, obat antibiotik pertama yang menyelamatkan jutaan nyawa.

Beberapa tahun setelah itu, putra sang bangsawan jatuh sakit parah karena pneumonia.  Apa yang pada akhirnya menyelamatkan hidupnya?

Penisilin.

Siapakah bangsawan itu?

Dia adalah Lord Randolph Churchill, anggota parlemen Inggris. Dan putranya yang diselamatkan oleh penemuan Fleming adalah— Sir Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris pada Perang Dunia II.

Pesan moral:

Petani sederhana itu menolong tanpa pamrih. Dia tidak mengharapkan balasan, hanya mengikuti dorongan kebaikan dalam dirinya. Namun kebaikan kecil itu membuka kesempatan besar bagi anaknya, yang kemudian menghasilkan penemuan medis yang menyelamatkan jutaan orang—termasuk putra sang bangsawan yang mengubah jalannya sejarah dunia.

Kadang, satu tindakan kebaikan kecil dapat membawa perubahan besar bagi dunia. Kebaikan tidak pernah sia-sia.(jhn/yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Diskusi dengan Menkeu Purbaya, Ketum Kadin Anindya Usul Industri Furnitur dapat Insentif hingga Deregulasi
• 54 menit laluviva.co.id
thumb
Darurat Sampah Tangsel: Gagal Kelola, Runtuhnya Layanan Dasar
• 1 jam lalukumparan.com
thumb
Jelang Tutup Tahun, Realisasi PNBP Sektor ESDM Capai Rp228 Triliun
• 6 jam laluidxchannel.com
thumb
Perang Senyap AI Global dan Tantangan Indonesia Capai AI Berdikari
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Akses Logistik Global Kian Mudah Melalui Dua Service Point Baru
• 18 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.