jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Prabowo Subianto menggagas keinginan untuk membangun Kampung Haji di Arab Saudi sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia.
Pemerintah menyatakan inisiasi Kampung Haji menjadi sejarah baru sekaligus kepedulian negara terhadap kebutuhan serta pelayanan lebih baik jamaah haji di Indonesia.
BACA JUGA: Wujudkan Kampung Haji, Pemerintah Beli Hotel yang Bisa Tampung 4 Ribu Jemaah
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengungkapkan ada urgensi terbentuknya Kampung Haji untuk memperkuat ekosistem keuangan haji.
Menurutnya, ekosistem keuangan haji adalah sistem yang kompleks melibatkan berbagai pihak dan proses dalam pengelolaan dana haji serta meningkatkan kualitas pelayanan.
BACA JUGA: Proses Akuisisi Lahan Memasuki Tahap Akhir, Indonesia Segera Bangun Kampung Haji di Makkah
Amirsyah menjelaskan dari tujuan Kampung Haji tersebut terdapat potensi besar pertama, dana yang dikumpulkan dari jemaah dan diinvestasikan untuk membiayai penyelenggaraan haji.
Lalu kedua, Badan Pengelola Haji bertanggung jawab mengelola dana haji dan menyelenggarakan haji, kemudian bank yang ditunjuk sebagai mitra dalam pengelolaan dana haji harus mengoptimalkan manfaat dana haji.
BACA JUGA: 80 Hektare Tanah di Arab Saudi Bakal Dibangun Kampung Haji Indonesia
“Keempat, asuransi haji kepada jamaah untuk melindungi dari risiko tidak terduga, dan kelima, bermanfaat untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak,” ujar Amirsyah belum lama ini.
Amirsyah menuturkan dari dampak sosial bahwa terbentuknya Kampung Haji memberikan manfaat sosial signifikan bagi jamaah, antara lain peningkatan kualitas hidup dengan ketersediaan fasilitas dan layanan lebih baik.
“Kampung Haji dapat menjadi komunitas yang solid dan harmonis sehingga jamaah merasa lebih nyaman dan aman. Lalu ketiga, meningkatkan kesadaran spiritual dan keimanan jemaah haji, keempat, meningkatkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar, serta kelima, menjadi simbol prestasi dan kebanggaan jamaah haji dan masyarakat sekitar,” ucap Amirsyah.
Amirsyah mengimbau agar dalam pengelolaan Kampung Haji nantinya penting menerapkan transparansi dan akuntabel penggunaan dana, layanan, berkualitas tinggi, dan keamanan serta keselamatan jamaah haji.
Perhatian lainnya dalam pengelolaan Kampung Haji yakni soal lingkungan hidup berkelanjutan yang bersih dan sehat, Kampung Haji menjadi komunitas yang solid dan harmonis; dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Informasi terbaru, BPI Danantara mengabarkan sudah mengakusisi Novotel Makkah Thakher City yang berjarak 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.
Novotel Makkah Thakher City terdiri dari 3 tower memiliki 1.461 kamar dan mampu menampung 4.383 jemaah haji Indonesia. Rencananya ke depan ditambah 13 tower lagi sehingga total kamar 6.025 untuk 23 ribu jemaah.
Kemudian, BPI Danantara juga membeli lahan di depan hotel tersebut dengan luas 4,4 hektare untuk dibangun pusat perbelanjaan.
Kampung Haji dirancang agar dapat memudahkan pelayanan jamaah, khususnya berusia lanjut.
Kampung Haji rencananya dibangun berdekatan dengan Masjidil Haram sehingga jemaah tidak menempuh jarak yang jauh. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswi UMM Dibunuh Polisi Bripka AS
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti




