BOGOR, KOMPAS.com - Di Kampung Nusa, Pulo Empang, sungai bukan lagi sekadar bentang alam yang membelah permukiman.
Alirannya hadir di tengah kehidupan sehari-hari warga, menyentuh hampir setiap aktivitas rumah tangga.
Dari pagi hingga menjelang siang, sungai tetap menjadi ruang yang akrab bagi sebagian warga, terutama kaum ibu.
Di tengah keterbatasan ruang, padatnya permukiman, dan fasilitas dasar yang belum sepenuhnya memadai, sungai memainkan peran penting.
Warga memanfaatkannya ketika air bersih di rumah tidak mencukupi, sekaligus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang serba terbatas.
Kebiasaan mencuci pakaian di sungai tetap bertahan hingga kini, bukan karena romantisme masa lalu, melainkan kebutuhan yang nyata.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Sungai Cisadane, indepth, Kampung Nusa Pulo Empang Bogor, Pulo Empang Bogor&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xOC8yMjQyNDE2MS9yYWhhc2lhLWJlcnRhaGFuLWhpZHVwLXdhcmdhLWthbXB1bmctbnVzYS1kaS10ZW5nYWgta2VrdXJhbmdhbi1haXItYmVyc2lo&q=Rahasia Bertahan Hidup Warga Kampung Nusa di Tengah Kekurangan Air Bersih§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Air bersih yang tidak selalu lancar serta biaya penggunaan air PAM membuat sungai tetap dimanfaatkan, meski dengan risiko dan keterbatasannya.
Baca juga: Bertahan Hidup di Lorong Sempit Kampung Nusa Pulo Empang Bogor
Cuci Pakaian di SungaiAktivitas mencuci di sungai biasanya dilakukan pada pagi hari. Saat udara belum terlalu panas dan aliran air relatif tenang, warga memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang paling menguras tenaga.
Sungai menjadi ruang kerja terbuka yang memungkinkan mereka bergerak lebih leluasa.
Yuna (bukan nama sebenarnya), warga Pulo Empang, mengaku kebiasaan itu masih ia lakukan hingga sekarang.
“Saya masih sering mencuci pakaian di sungai, terutama kalau cucian banyak. karena air di rumah engga selalu cukup buat mencuci semua kebutuhan," kata dia saat ditemui, Rabu (17/12/2025).
Bagi Yuna, mencuci di sungai bukan pilihan sesekali. Aktivitas itu menjadi strategi mengatur kebutuhan rumah tangga di tengah keterbatasan air.
Ketika cucian menumpuk, sungai menawarkan ruang dan volume air yang tidak bisa disediakan oleh bak mandi di rumah.
Baca juga: Hidup dari Gaji UMP di Jakarta: Bertahan, Berhemat, dan Menunda Mimpi
Antara Kebiasaan dan KebutuhanBanyak warga sejak kecil terbiasa melihat orang tua mereka mencuci di sungai, sehingga aktivitas ini menjadi bagian dari keseharian kampung.



