Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN akan memberikan relaksasi pembayaran kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk para debitur yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatra.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menyebut ini sejalan dengan rencana pemberian relaksasi kredit dari pemerintah untuk para korban bencana hidrometeorologi di Sumatra. Untuk itu, bank pelat merah itu akan mengklasifikasikan kerusakan atau dampak bencana yang dialami debitur untuk kemudian menentukan relaksasi yang akan diberikan.
"Cuma memang yang kemarin kita hitung, karena BTN kan [sektor] perumahan paling majority, yang baru kita hitung memang paling banyak itu KPR," kata Nixon di Menara 2 BTN, Kamis (18/12/2025).
Adapun para debitur terdampak yang mengalami kerusakan berat dapat menerima penundaan pembayaran kredit dalam jangka waktu hingga satu tahun. Sementara yang sedang mendapat keringanan enam bulan, dan ringan mendapat tiga bulan.
"Depends on kondisi masing-masing, kira-kira gitu kali ya. Jadi kita merestrukturisasi dengan cara menunda pembayaran buat mereka yang tertimpa bencana," jelas Nixon.
Di sisi lain, ia menyampaikan BTN telah membangun dapur-dapur umum dan tenda medis di sejumlah titik terdampak bencana dalam rangka menyalurkan bantuan kepada para korban. Selain itu, bank pelat merah papan tengah itu juga telah mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan lain kepada para korban baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Lewat kampus, lewat gereja, tadi kita juga nyalurin lewat Muhammadiyah buat warga Muhammadiyah yang terdampak. Jadi kita ada yang direct ada yang indirect seperti itu. Besok juga bersama Danantara kita akan menyalurkan beberapa sembako. BTN empat truk sembako dan air bersih, kita bawa besok dan dilepas dari Medan," papar Nixon.
(ayh/ayh)
