Kimia Farma (KAEF) Ungkap Transaksi Rp3,49 Triliun, Soal Apa?

wartaekonomi.co.id
3 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) resmi menandatangani perjanjian pemberian dan pengikatan jaminan kepada sejumlah perbankan dengan nilai mencapai Rp3,49 triliun. Langkah ini menjadi bagian dari pemenuhan kewajiban perseroan dalam skema restrukturisasi kredit yang sedang dijalankan.

"Pada 17 Desember 2025 telah dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Pemberian dan Pengikatan Jaminan antara Perseroan dengan para perbankan (kreditur) dengan nilai sebesar Rp3,49 triliun yang merupakan aset tetap, persediaan dan piutang," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF, Willy Meridian.

Sejumlah bank yang terlibat dalam perjanjian tersebut antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Jakarta, PT Bank Jakarta Unit Syariah, PT Bank Permata Tbk, PT Bank QNB Indonesia Tbk, serta PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

Baca Juga: Perkuat Stabilitas Finansial, Kimia Farma Apotek Restrukturisasi Keuangan Rp5 T bersama Lima Bank

Willy menegaskan, pemberian jaminan ini telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 17 Desember 2024. Transaksi ini dikecualikan dari kategori Transaksi Material sebagaimana diatur dalam POJK 17/POJK.04/2020 maupun Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan sesuai POJK 42/POJK.04/2020.

"Pemberian jaminan merupakan salah satu pemenuhan kewajiban atas ketentuan pada Perjanjian Kredit Restrukturisasi PT Kimia Farma Tbk," ujar Willy.

Baca Juga: Kimia Farma Apotek Kirim Bantuan Sembako dan Obat-Obatan untuk Pengungsi Korban Bencana

Di tengah langkah restrukturisasi tersebut, kinerja keuangan Kimia Farma menunjukkan perbaikan dari sisi kerugian. Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, perseroan mencatat rugi sebesar Rp234,1 miliar, menyusut dibandingkan rugi Rp550,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun demikian, tekanan masih terasa pada lini pendapatan. Penjualan bersih KAEF pada kuartal III 2025 tercatat turun 10,88% menjadi Rp7 triliun, dari sebelumnya Rp7,86 triliun pada kuartal III 2024.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemprov DKI Bakal Perbaiki Pergub Ketertiban Bangunan di Jakarta, Tak Ingin Terulang Kejadian Terra Drone
• 17 jam lalutvonenews.com
thumb
Perkuat Jejaring Global, Pimpinan UMI Silaturahmi dengan Rabithah Al-Alam Al-Islami
• 2 jam laluharianfajar
thumb
Trump Minta Ukraina Gerak Cepat Sepakati Damai dengan Rusia
• 10 jam lalukumparan.com
thumb
Peringatan Dini Gelombang Tinggi 19-22 Desember 2025: Waspadai Gelombang 2.5 m di Sejumlah Perairan
• 7 jam lalukompas.tv
thumb
Menteri P2MI: Penempatan Pekerja Migran 2025 Tembus 286.422 Orang
• 15 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.