Pantau - Dewan Teh Indonesia menyatakan kesiapan meningkatkan nilai ekonomi kebun teh rakyat melalui perawatan kebun yang banyak berada dalam kondisi menua dan kurang terkelola.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum Dewan Teh Indonesia Iriana Ekasari sebagai respons atas menurunnya produktivitas kebun teh rakyat sekaligus meningkatnya risiko kerusakan lingkungan di wilayah hulu.
Kebun Teh sebagai Aset Produksi dan Benteng EkologiIriana menilai kebun teh tidak hanya berfungsi sebagai aset produksi, tetapi juga sebagai benteng ekologi yang berperan menjaga tata air dan keseimbangan lingkungan pegunungan.
Kebun teh yang dibiarkan tua dan tidak dirawat dinilai berpotensi menurunkan produksi sekaligus memicu bencana ekologis seperti erosi, longsor, dan degradasi tanah.
Ia menjelaskan sebagian besar kebun teh rakyat menghadapi persoalan struktural berupa usia tanaman yang sudah tua, tidak adanya peremajaan, minim pemeliharaan, serta keterbatasan dukungan ekonomi.
Kondisi tersebut menyebabkan produktivitas kebun teh rakyat terus menurun meskipun hamparan kebun teh memiliki fungsi penting dalam menjaga ekosistem.
Peluang Karbon dan EkowisataIriana menyebut produktivitas teh nasional relatif rendah dibandingkan negara produsen lain, namun teh Indonesia memiliki keunggulan dari sisi kualitas dan nilai.
Tantangan utama industri teh nasional dinilai terletak pada upaya meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas yang sudah menjadi kekuatan utama.
Pembangunan industri teh dipandang tidak dapat hanya berorientasi pada volume produksi karena nilai ekonomi kebun teh harus berjalan seiring dengan nilai ekologisnya.
Dari aspek lingkungan, hamparan perkebunan teh yang mencapai ribuan hektare dinilai memiliki potensi serapan karbon yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Dewan Teh Indonesia menilai potensi perdagangan karbon dapat dikembangkan untuk memberikan manfaat langsung bagi petani teh rakyat.
Selain itu, pengembangan ekowisata berbasis kebun teh dipandang menjadi kunci peningkatan nilai tambah melalui lanskap alam, udara sejuk, dan budaya lokal yang menarik wisatawan.
Ekowisata dinilai mampu memberikan manfaat ekonomi sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan dan menjaga keberlanjutan kebun teh dalam jangka panjang.
Iriana menegaskan peningkatan nilai ekonomi merupakan prasyarat utama agar petani mau dan mampu merawat kebun teh secara berkelanjutan.
Ia menilai selama produksi rendah dan harga tidak menarik, petani cenderung meninggalkan kebun atau mengelolanya secara minimal.
Dewan Teh Indonesia menyatakan siap melakukan kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah, pelaku industri, dan lembaga lingkungan untuk mengintegrasikan produksi teh, pelestarian ekologi, dan penciptaan nilai ekonomi baru bagi kebun teh rakyat.




