Grid.ID - Penyanyi cantik Marion Jola tidak terima dengan adanya rasisme yang dikatakan oleh oknum yang menghina suku Sumba terhadap pengasuh anak selebgram Erika Carlina. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari sejumlah pihak, termasuk Marion Jola sendiri.
Belum lama ini, Erika Carlina membagikan postingan di Instagram @eri.carl. Dalam postingan tersebut, terlihat oknum yang menghina suku Sumba saat sedang live TikTok.
Oknum itu mengatakan, “Dia orang Sumba, orang Sumba itu menjadi bahan lelucon di pulau Bali. Satu pulau Sumba itu orang gil** kamp*** semua,” ucapnya. Ucapan tersebut tentu membuat banyak pihak geram.
Salah satunya adalah Marion Jola, yang juga merupakan anak Sumba. Ia tidak tinggal diam dan memberikan komentar langsung pada video yang dibagikan Erika.
Melalui akun Instagram @lalamarionmj, Marion menulis, “Siapa yg berani bilang orang Sumba isinya orang gila kampung semua? Saya perempuan Sumba, orang gila mana nih berani beraninya ngata-ngatain Sumba dan orang2 kamu ini???!,” tegasnya.
Selain komentar itu, Marion juga membuat story Instagram untuk menegaskan ketidakterimaannya atas penghinaan terhadap suku Sumba. Ia menekankan bahwa tindakan seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Saya tidak terima baik kita punya orang Sumba di cap begini,” tulisnya dalam story. Marion Jola juga meminta informasi tentang identitas oknum yang melakukan penghinaan tersebut.
“Mohon info orang-orang ini kalau ada yang tahu, silahkan DM saya atau ka @eri.carl,” katanya. Ia berharap masyarakat ikut membantu mengungkap pelaku rasisme ini.
Marion Jola juga menegaskan karakter positif orang Sumba. “Kita orang Sumba hati baik.... rukun-rukun penuh kasih orang-orangnya, kami sopan bermartabat, santun dan menjunjung tinggi adat,” ujarnya.
Ia menambahkan, tindakan yang menghina orang Sumba harus mendapatkan konsekuensi. “Tapi yang kaya begini pancing kena sanksi adat,” tegasnya.
Wanita yang kerap disapa Lala itu menegaskan bahwa ia tidak akan diam menghadapi penghinaan terhadap sukunya. “Jarang posting begini tapi kalo saya punya Sumba yang kau cap dan sebarkan yang tidak benar....saya tentu tidak akan diam,” tutup Marion.
Kejadian ini kembali menjadi sorotan publik tentang pentingnya menghormati keberagaman suku dan budaya di Indonesia. Banyak pihak berharap kasus ini menjadi pelajaran agar tidak ada lagi tindakan diskriminatif serupa.(*)
Artikel Asli
