SURABAYA – Optimisme konsumen di Kota Surabaya terus menguat seiring mendekatnya momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur memproyeksikan kinerja perdagangan ritel pada November 2025 akan meningkat secara signifikan.
Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2025 diprakirakan mencapai 489,4, atau tumbuh 19,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi September 2025 yang tercatat sebesar 19,1%. Peningkatan ini didorong oleh geliat program promosi dan diskon besar-besaran para pedagang dalam menyambut Hari Belanja Khusus Natal (HBKN) serta tahun baru.
“Prakiraan peningkatan kinerja tersebut didorong oleh kenaikan permintaan menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru,” tulis Bank Indonesia dalam Siaran Persnya, Rabu (16/12/2025).
Kelompok Barang Ini Jadi Penopang Utama
Secara spesifik, peningkatan penjualan paling kuat diprakirakan berasal dari tiga kelompok:
- Suku Cadang dan Aksesori (otomotif).
- Barang Budaya dan Rekreasi (buku, alat olahraga, perlengkapan wisata).
- Barang Lainnya Subkelompok Sandang (pakaian dan alas kaki).
Sementara itu, penjualan kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau diprakirakan tetap tumbuh meski mengalami perlambatan. Di sisi lain, beberapa kelompok seperti Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya masih diperkirakan mengalami kontraksi, meski tidak sedalam Oktober lalu.
Oktober 2025 Tunjukkan Perbaikan Nyata
Data realisasi bulan sebelumnya (Oktober 2025) telah memberikan sinyal positif. IPR Surabaya tercatat sebesar 489,6, tumbuh 19,1% (yoy), lebih tinggi dari September (17,9%). Secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan juga membaik dengan pertumbuhan 0,4%, berbalik dari kontraksi -1,5% pada September.
Perbaikan di Oktober ditopang oleh peningkatan penjualan kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Sandang. Momentum event regional seperti Pekan Raya Jatim dan Jatim Fest dalam rangka HUT Jawa Timur turut menyumbang peningkatan permintaan, terutama untuk Suku Cadang dan Aksesori serta Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Optimisme Masih Terjaga Hingga Pertengahan 2026
Optimisme pelaku usaha ritel juga masih kuat untuk bulan-bulan mendatang. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan angka di atas 100, yang mengindikasikan sentimen positif.
- IEP untuk Januari 2026 mencapai 174,4, didorong oleh permintaan berlanjut pascatahun baru.
- IEP untuk April 2026 juga meningkat menjadi 164,6, seiring dengan momen tahunan Hari Kartini yang biasanya diiringi peningkatan aktivitas belanja.
Namun, di balik optimisme penjualan, tekanan inflasi juga diprakirakan meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum untuk Januari dan April 2026 masing-masing diproyeksikan naik, seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat pada momen-momen tersebut. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.
Secara keseluruhan, data ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Surabaya masih tangguh. Geliat konsumsi yang tinggi, terutama yang didorong oleh momen spesial, menjadi penopang penting bagi pertumbuhan ekonomi regional di akhir tahun 2025 dan awal 2026.





