Jafar/Felisha Soroti Masalah Konsistensi

mediaindonesia.com
1 jam lalu
Cover Berita

Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, berhasil menutup perjalanan mereka di fase grup BWF World Tour Finals 2025 dengan hasil positif. Meski gagal melaju ke semifinal, pasangan muda ini sukses menumbangkan wakil senior Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, lewat kemenangan straight game 21-17, 21-17, Jumat (19/12).

Kemenangan di laga terakhir Grup B ini menjadi poin perdana sekaligus pengalaman berharga bagi Jafar/Felisha dalam debut mereka di turnamen penutup tahun yang paling prestisius ini.

Usai laga yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Jafar Hidayatullah mengaku bersyukur bisa menyelesaikan turnamen tanpa cedera. Ia mengakui bahwa pertandingan melawan pasangan Malaysia tersebut diwarnai banyak kesalahan sendiri dari kedua belah pihak.

"Kami lebih fokus untuk mengontrol permainan. Meski menang, secara keseluruhan ini memang belum permainan terbaik kami hari ini. Namun, saya sangat senang dan bersyukur bisa merasakan debut di World Tour Finals. Hasil akhirnya memang belum sesuai harapan karena harus gugur di fase grup, tapi ini adalah pelajaran berharga agar tahun depan bisa lebih kuat," ungkap Jafar.

Senada dengan Jafar, Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu memberikan catatan kritis terhadap performa mereka di gim kedua. Sempat unggul jauh 14-4, pasangan Indonesia justru sempat terkejar hingga skor merapat menjadi 15-11 akibat perubahan pola permainan yang terlalu pasif.

"Saat unggul jauh, kami sempat mengubah pola dan cenderung lebih bertahan. Padahal, poin banyak kami dapat saat bermain menyerang. Lawan adalah pemain berpengalaman yang punya banyak cara untuk mengejar poin. Ke depan, ini menjadi bahan evaluasi agar momen seperti itu tidak terulang kembali," jelas Felisha.

Felisha mengakui bahwa tantangan terbesar mereka saat ini adalah menjembatani celah kualitas dengan pasangan papan atas dunia. Menurutnya, dari segi teknis permainan, mereka mampu mengimbangi, namun seringkali kehilangan momentum di detik-detik akhir pertandingan.

"Evaluasi terbesar adalah konsistensi saat menghadapi pasangan top four. Di poin-poin akhir, konsistensi kami sering menurun sehingga lawan bisa langsung menjauh. Fokus utama evaluasi kami adalah bagaimana tetap konsisten di momen-momen krusial tersebut," pungkas Felisha.

Meskipun harus finis di peringkat ketiga klasemen Grup B, kemenangan atas Goh/Lai memberikan sinyal positif bahwa Jafar/Felisha memiliki kapasitas untuk bersaing dengan ganda campuran elite dunia di musim kompetisi 2026 mendatang. (P-5)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo Rombak Formula Upah, Pengusaha Waswas PHK Hantam Sektor Padat Karya
• 1 jam lalubisnis.com
thumb
Markets4You Bersama Dompet Dhuafa Hadirkan Bale Nyaman Bagi Penyintas Gunung Lewotobi
• 2 jam laludisway.id
thumb
BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Darmo Peringati Hari Antikorupsi Sedunia
• 22 jam lalurealita.co
thumb
Jelang Nataru, Satpolairud Polres Pelabuhan Makassar Sisir Laut Antisipasi Bom Ikan dan Narkotika
• 5 jam laluharianfajar
thumb
Airlangga Terima kumparan Awards: Kerja Kolektif Bangsa, Perkuat RI di Global
• 19 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.