FAJAR, DOHA—Qatar, yang baru saja menjadi tuan rumah final Piala Interkontinental antara PSG dan Flamengo, dan final Piala Arab antara Maroko dan Yordania dalam dua hari berturut-turut, akan menjadi tuan rumah Finalissima putra 2026 di Stadion Lusail pada 27 Maret 2026.
Finalissima 2026 akan mempertemukan juara Eropa Spanyol melawan juara Amerika Selatan Argentina.
Jauh dari sekadar menjadi tuan rumah satu acara dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2022, Qatar dengan cepat telah mengubah dirinya menjadi tuan rumah pilihan untuk sepak bola internasional.
Menteri Olahraga dan Pemuda serta Ketua LOC, H.E. Sheikh Hamad bin Khalifa bin Ahmed Al Thani mengatakan, Qatar bangga menjadi tuan rumah pertandingan bergengsi antara dua juara ini.
“Kami memiliki rekam jejak dalam menyelenggarakan acara olahraga kelas dunia, memberikan pengalaman luar biasa bagi penggemar, pendukung, dan media. Menjadi tuan rumah Finalissima 2026 semakin menunjukkan kepercayaan yang terus ditunjukkan mitra kami kepada Qatar,” katanya dikutip dari Inside World Football.
Ini akan menjadi kali kedua Finalissima dimainkan antara juara Conmebol dan UEFA berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua konfederasi pada tahun 2020.
Argentina bermain melawan Italia pada tahun 2022. Saat itu, Argentina menang 3-0 di Stadion Wembley London.
Alih-alih membawa edisi kedua kembali ke Amerika Selatan, Conmebol memilih untuk bermain di Qatar. Sebuah keputusan yang aneh mengingat betapa cemasnya konfederasi Amerika Selatan untuk menjadi tuan rumah lebih banyak pertandingan pada tahun 2030 dari edisi peringatan seratus tahun Piala Dunia.
“Pertandingan puncak ini lebih dari sekadar kompetisi, ini adalah simbol kolaborasi dan rasa hormat antar konfederasi, dan kesempatan bagi para penggemar untuk menikmati momen bersejarah,” kata Presiden Conmebol Alejandro Domínguez.
Dengan Qatar yang lebih dekat ke Eropa daripada Amerika Selatan, Spanyol dan para penggemarnya kemungkinan besar tidak akan terlalu mengeluh tentang perjalanan.
Para penggemar Argentina mungkin merasa sedikit kecewa karena mereka tidak akan melihat tim Juara Dunia mereka di benua mereka sendiri.
“Pertandingan ini melambangkan penyatuan dua benua sepak bola dan menunjukkan jangkauan global olahraga kita dalam pertandingan bergengsi seperti ini. Kami menantikan malam yang tak terlupakan dari sepak bola elit dan perayaan internasional,” ujar Presiden UEFA Aleksander Čeferin.
Ini akan menjadi kesempatan bintang muda Spanyol, Lamine Yamal menjajal kehebatan Lionel Messi sebagai lawan. (amr)
