Rupiah Ditutup Melemah Sore Ini (19/12) ke Rp16.750 per Dolar AS

bisnis.com
1 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (19/12/2025). Pelemahan nilai tukar rupiah sejalan dengan melemahnya sejumlah mata uang lain di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah ke Rp16.750 per dolar AS atau terkoreksi 0,16%. Sejalan dengan itu, indeks dolar menguat 0,22% ke level 98,63.

Selain rupiah, yen Jepang juga terkoreksi 0,80%, dolar Singapura terkoreksi 0,18%, dolar Taiwan terkoreksi 0,07%, won Korea Selatan terkoreksi 0,32%, peso Filipina melemah 0,26%, dan baht Thailand melemah 0,21%.

Sebaliknya, hanya ringgit Malaysia yang menguat 0,22% dan rupee India yang menguat 0,12%, 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Direktur Traze Andalan Futures Ibrahim Assuaibi menerangkan, penguatan indeks dolar AS pada hari ini disebabkan oleh indeks harga konsumen (CPI) inti AS pada November 2025 yang turun ke level terendah sejak awal tahun 2021.

Meskipun begitu, para ekonom memperingatkan bahwa penutupan pemerintah AS selama 43 hari dapat mendistorsi beberapa data yang dikumpulkan untuk rilis tersebut.

Baca Juga

  • Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 19 Desember 2025
  • Rupiah Menguat, Cek Kurs BNI, Bank Mandiri, BCA dan BNI
  • Rupiah Dibuka Menguat Sentuh Rp16.715 per Dolar AS

Selain itu, seiring dengan meredanya inflasi di AS, ekspektasi bahwa The Fed memangkas suku bunga menurutnya bakal meningkat. Namun, pasar menanggapi data tersebut dengan skeptis karena data pekerjaan cukup solid seperti yang diungkapkan Departemen Tenaga Kerja AS.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengatakan bahwa dia telah yakin pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina hampir mencapai titik terang, menjelang pertemuan AS dengan pejabat Rusia akhir pekan ini.

Dari dalam negeri, Bank Dunia memberi peringatan terkait kesehatan fiskal Indonesia dalam jangka menengah, terdapat proyeksi defisit APBN akan melebar secara konsisten hingga mendekati batas psikologis 3% hingga 2027. Hal itu terjadi seiring dengan penurunan rasio pendapatan negara dan peningkatan beban utang. 

Ibrahim menilai, defisit fiskal terhadap PDB diproyeksikan akan melebar menjadi 2,9% pada 2027. Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan realisasi defisit Oktober 2025 yang tercatat sebesar 2,0% terhadap PDB, maupun target UU APBN 2026 yang mematok defisit di level 2,7%.

“Konsekuensi dari seretnya pendapatan dan melebarnya defisit adalah kenaikan rasio utang pemerintah,” katanya, Jumat (19/12/2025).

Pada perdagangan Senin, Ibrahim memprediksi rupiah bakal bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup melemah di level Rp16.750–Rp16.780.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mesin Pertumbuhan Tiongkok Tersendat: Ekonomi Tiongkok Memburuk Serentak di Berbagai Sektor, Masalah Fundamental Terbuka
• 6 jam laluerabaru.net
thumb
Menteri Mukhtarudin Melepas 12 Pekerja Migran Terampil ke Korea Aerospace Industries Lewat Skema Visa E-7
• 3 jam lalujpnn.com
thumb
Jelang Libur Nataru, Penumpang Meningkat di Stasiun Pasar Senen | KOMPAS SIANG
• 3 jam lalukompas.tv
thumb
Menko PMK: Layanan Air Bersih di Sumut dan Sumbar Mulai Pulih, Aceh Masih Butuh Bantuan
• 6 jam lalukompas.com
thumb
Pemerintah Target Renovasi Infrastruktur Imbas Bencana Sumatera Kelar Akhir 2025
• 3 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.