Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membagikan pengalamannya dalam menangani bencana. Salah satu yang jadi perhatian, yakni banyaknya bantuan dalam bentuk mi instan.
Megawati mengatakan, saat menjadi wapres, sempat ditunjukkan salah satu gudang bantuan. Setelah dilihat isinya, dia kaget karena hanya ada mi instan.
"Gudang isinya hanya mi. Lah ko mi, mau bikin mi gimana ya. Mi instan karena kalau mi semua, kembung perut orang," kata Megawati saat memberikan pengarahan kepada Baguna PDIP di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12).
"Terus mi mau diapakan? Mikir dong, kalau mau diberi air, Jadi mi rebus. Jadi mesti ada untuk merebusnya. kan harus ada api, padahal dalam keadaan bencana kering. Bencana kering itu kebakaran dan sebagainya," tambah dia.
Karena itu, penting bagi setiap petugas di lapangan untuk mengenal betul para korban. Dari situ, dapat diketahui apa saja kebutuhan dasar para korban.
"Oleh sebab itu, tadi yang sudah datang dari daerah masing-masing saya minta tolong untuk ditanya ini butuh apa," ujar dia.
Kondisi itu yang mendasari Megawati akhirnya membentuk Baguna PDIP. Salah satu ketentuan yang jadi standar, yakni membentuk dapur umum ketika Baguna turun, harus langsung membentuk dapur umum.
"Tidak ada perintah lagi begitu Baguna turun harus buka dapur umum. Waktu sekarang dapur umum harus dengan masakan yang hangat," tutur dia.
"Itu tidak hanya orang partai siapa pun mau makan dipersilakan untuk makan. Ini enggak ada urusan partai, ini urusan kemanusiaan tahu," tegas Megawati.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450223/original/004707100_1766134604-Pelantikan_Dubes.jpg)
