Jakarta, IDN Times - Sebanyak 1.071 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Data tersebut disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam konferensi pers pembaruan penanganan bencana per 19 Desember 2025. Angka ini bertambah dari sebelumnya sebanyak 1.068 orang pada 18 Desember 2025.
"Baik untuk rekapitulasi umum hasil pendataan dan pencarian pertolongan, per hari ini jumlah korban meninggal secara total di tiga provinsi ini bertambah tiga. Dari posisi kemarin, Kamis 18 Desember, berjumlah total 1.068 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Jumat (19/12/2025).
Tiga orang itu adalah korban dari Tapanuli tengah, Tapanuli Selatan dan Langkat. Sedangkan satu korban dari Sumatra Barat yang masih dalam proses identifikasi.
Selain itu dari data yang dijabarkan ada 185 orang dinyatakan hilang angka ini berkurang lima orang dari sebelumnya 190 orang dan 526.868 warga mengungsi yang juga turut berkurang dari sebelumnya 537.185 jiwa.
BNPB juga mencatat 27 kabupaten dan kota masih berstatus tanggap darurat, terdiri atas 12 daerah di Aceh, delapan daerah di Sumatra Utara, dan sembilan daerah di Sumatra Barat.
"Tapi meskipun demikian, langkah-langkah percepatan khususnya dalam pembangunan hunian, baik itu hunian tepat maupun hunian sementara di setiap provinsi dan kabupaten-kota terdampak ini sudah mulai dikerjakan dan dilakukan percepatan," ujarnya.
Dari data yang ditampilkan di Provinsi Aceh, BNPB mencatat 455 korban meninggal dunia, 30 orang hilang, dan 498.182 pengungsi yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Kabupaten Aceh Utara menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal tertinggi, yakni 169 jiwa, disusul Aceh Tamiang sebanyak 85 jiwa dan Aceh Timur 55 jiwa. Pengungsi terbanyak tercatat di Aceh Utara mencapai 166.920 jiwa.
Sementara itu, Sumatra Utara mencatat 369 orang meninggal dunia, 71 orang hilang, dan 19.608 pengungsi. Korban meninggal paling banyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 132 jiwa, diikuti Tapanuli Selatan 87 jiwa dan Kota Sibolga 54 jiwa.
Adapun Sumatra Barat mencatat 247 korban meninggal dunia, 84 orang hilang, dan 9.078 pengungsi. Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan korban jiwa tertinggi, yakni 155 orang, disusul Padang Pariaman sebanyak 27 orang.



