jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Ciputra (UC) memberangkatkan tim dokter sukarelawan ke wilayah terdampak banjir bandang di Sumatera Barat sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat korban bencana.
Tim medis diterjunkan untuk memberikan layanan kesehatan sekaligus mencegah potensi munculnya wabah penyakit pascabencana di wilayah terdampak.
BACA JUGA: Lewat Konser Symphony of Indonesia, Ubaya Bantu Korban Bencana Aceh & Sumatera
Melalui Fakultas Kedokteran, sebanyak 10 dokter relawan ditugaskan memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada warga di sejumlah wilayah di Kota Padang dan sekitarnya. Tim tersebut akan bertugas hingga 31 Januari 2026 dengan fokus penanganan penyakit yang kerap muncul pascabanjir.
Rektor Universitas Ciputra, Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA., CA., Ak., mengatakan kegiatan kemanusiaan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui program pengabdian kepada masyarakat.
BACA JUGA: UMSURA Lelang 14 Jersey Timnas dan Atlet untuk Korban Banjir Aceh dan Sumatera
“Kami memang rutin mendapatkan hibah Kemendiktisaintek setiap tahun. Namun tahun ini ada pos khusus untuk Fakultas Kedokteran dengan fokus penanganan bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Dukungan ini benar-benar membantu kami,” ujar Prof Wirawan, Jumat (19/12).
Menurutnya, dukungan kementerian tidak hanya sebatas program, tetapi juga diwujudkan dalam koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi mitra di daerah terdampak.
BACA JUGA: Sukarelawan Unesa Beri Layanan Kesehatan dan Trauma Healing di Pengungsian Aceh
“Koordinasinya sangat baik, baik dengan kami di sini maupun dengan mitra kami di Universitas Andalas di Sumatra Barat,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UC Prof Dr dr Hendy Hendarto, Sp.OG(K), Subsp. FER., menjelaskan peran tim dokter sukarelawan tidak hanya sebatas layanan kuratif, tetapi juga edukasi kesehatan bagi masyarakat.
“Selain layanan medis, tim dokter relawan juga memberikan penyuluhan terkait pola hidup bersih dan sehat di lingkungan pascabanjir. Ini penting untuk mencegah penyakit sebelum berkembang menjadi wabah,” jelas Hendy.
Menurutnya, sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai pascabanjir antara lain demam berdarah, diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, leptospirosis, hingga gangguan psikologis pada korban bencana.
Selain mengirimkan tenaga medis, Universitas Ciputra juga menyalurkan bantuan logistik berupa alat kesehatan, obat-obatan, serta kebutuhan hidup bagi masyarakat terdampak.
Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban warga sekaligus mencegah terjadinya krisis kesehatan berkepanjangan di wilayah Sumatera Barat. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra




