REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah menetapkan tersangka Jaksa RZ, dan dua kalangan swasta DF serta MS yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna mengatakan, kejaksaan juga menetapkan dua jaksa lainnya, yakni HMK, dan RV sebagai tersangka.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Kejagung Janji Profesional Proses Hukum Jaksa yang Terkena OTT KPK
- OTT di Banten, KPK: Jaksa Peras WN Korsel, Ditakut-takuti akan Dituntut Tinggi
- KPK Gelar OTT Tiga Kali Sehari, Jaksa Hingga Bupati Ikut Diciduk
Kelimanya, kata Anang terlibat dalam kasus pemerasan, dan penerimaan gratifikasi dalam penanganan perkara pidana umum yang saat ini dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.
Anang menjelaskan, RZ merupakan Kepala Seksi Pidana Umum (Kasie Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, Tangerang. Sementara HMK merupakan jaksa yang menjabat sebagai Kasubag Daskrimti Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten. Adapun RV, adalah Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Kejati Banten.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Ketiga jaksa itu, kata Anang, terlibat dalam kasus pemerasan, dan penerimaan gratifikasi dari warga negara Korea Selatan (Korsel), yang sedang berperkara di pengadilan.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)
KPK, kata Anang, sudah melimpahkan penanganan perkara kasus tersebut ke Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).


