Bisnis..com, JAKARTA - Puasa Rajab menjadi salah satu amalan sunnah yang banyak dikerjakan umat Islam ketika memasuki bulan Rajab. Karena kemuliaannya, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah selama bulan ini, termasuk dengan melaksanakan puasa sunnah.
Makna Bulan Rajab dalam IslamBulan Rajab memiliki kedudukan istimewa dalam kalender Hijriah. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti shalat, puasa, membaca shalawat, dan memperbanyak istighfar. Seluruh amalan tersebut hendaknya dilakukan dengan niat semata-mata mengharap ridha Allah SWT, disertai keimanan dan keyakinan yang kuat.
NU Online menjelaskan, Allah SWT sebagai Zat paling mulia dan Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk paling mulia memiliki banyak nama. Ibnu Arabi dalam Syarah Tirmidzi, sebagaimana dikutip dalam Aujazul Masâlik, menyebut bahwa Allah dan Rasul-Nya masing-masing memiliki ribuan nama. Hal ini menunjukkan tingginya kedudukan dan kemuliaan yang dimiliki.
Ketentuan Puasa RajabSalah satu amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Rajab adalah berpuasa. Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddîn menjelaskan bahwa puasa sunnah sangat dianjurkan pada hari-hari dan waktu yang memiliki keutamaan. Dalam kategori tahunan, bulan yang memiliki kemuliaan khusus adalah Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya’ban.
Meski demikian, puasa Rajab tidak dianjurkan dilakukan selama satu bulan penuh. Imam al-Ghazali menyebut bahwa sebagian sahabat Nabi memakruhkan puasa Rajab sebulan penuh karena dikhawatirkan menyerupai puasa wajib di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, puasa Rajab cukup dilakukan beberapa hari saja.
Untuk memperoleh keutamaan yang lebih besar, puasa Rajab disarankan dilakukan bertepatan dengan hari-hari utama. Di antaranya adalah pada hari Senin dan Kamis, hari Jumat, serta pada hari-hari ayyamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah.
Baca Juga
- Doa Memasuki Bulan Rajab, Lengkap dengan Artinya dan Waktu Membacanya
- Semua Doa Dikabulkan Allah di Bulan Rajab, Ini Amalannya
- RUKYAT HILAL: Pengamatan Bulan Rajab di Gresik Terhalang Awan
Seperti ibadah puasa sunnah lainnya, puasa Rajab diawali dengan niat. Niat puasa Rajab dapat dibaca sebagai berikut:
“Nawaitu shouma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.”
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Niat ini dapat dibaca pada malam hari atau sebelum tergelincir matahari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Keutamaan Puasa RajabKeutamaan puasa Rajab dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dengan mengutip sejumlah hadits. Salah satunya menyebut bahwa satu hari berpuasa di bulan haram lebih utama dibanding berpuasa selama 30 hari di bulan selainnya. Bahkan, satu hari berpuasa di bulan Ramadhan lebih utama dibanding 30 hari berpuasa di bulan haram.
Hadits lain menyebutkan bahwa siapa pun yang berpuasa tiga hari di bulan haram yakni Kamis, Jumat, dan Sabtu akan mendapatkan balasan pahala yang sangat besar. Setiap satu hari puasanya dibalas dengan pahala setara ibadah selama ratusan tahun.
Keutamaan tersebut menunjukkan bahwa puasa Rajab bukan sekadar ibadah sunnah biasa, melainkan amalan yang memiliki nilai pahala besar jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh keyakinan.
Waktu Pelaksanaan Puasa RajabPuasa Rajab dapat dilaksanakan selama bulan Rajab masih berlangsung. Namun, umat Islam dianjurkan untuk tidak melaksanakannya secara penuh selama satu bulan. Waktu terbaik untuk melaksanakan puasa Rajab adalah pada hari-hari utama seperti Senin, Kamis, Jumat, serta ayyamul bîdh agar keutamaannya lebih maksimal.
Dengan memahami ketentuan dan keutamaan puasa Rajab, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah ini secara tepat dan seimbang, sekaligus menjadikan bulan Rajab sebagai momentum memperbaiki kualitas ibadah sebelum memasuki bulan Ramadhan.
