Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa keberadaan Sabo Dam di Sungai Batang Malalo, Nagari Guguak Malalo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, terbukti efektif menahan material banjir bandang dan menyelamatkan permukiman warga.
“Meski banjir bandang kali ini lebih besar dibandingkan tahun 2012, Sabo Dam mampu menahan pasir dan batu yang terbawa arus sehingga banyak rumah warga dapat terselamatkan,” ujar Dody dalam rilis resmi Kementerian PU, Jumat (19/12/2025).
Menurut Dody, Sabo Dam merupakan bagian dari strategi Kementerian PU dalam memperkuat ketahanan air dan pangan, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan infrastruktur terhadap bencana.
“Bangunan ini tidak hanya menahan sedimen, tapi juga membantu mengatur aliran air ke lahan pertanian di hilir secara lebih teratur dan efisien,” tambahnya.
Menteri PU menegaskan, normalisasi Sungai Batang Malalo menjadi prioritas untuk mengembalikan kapasitas alur sungai dan mencegah banjir susulan.
“Saat ini, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V bekerja sama dengan pemerintah daerah mempercepat normalisasi sepanjang 1,5 km. Kami ingin memastikan risiko bencana dapat ditekan dan aktivitas sosial ekonomi warga kembali berjalan,” jelas Dody.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penanganan bencana.
“Kesiapsiagaan infrastruktur dan sumber daya Kementerian PU adalah kunci utama untuk mendukung penanganan bencana di berbagai daerah,” ujar Menteri Dody.
Selain fungsi pengendalian sedimen, Sabo Dam juga mendukung sistem irigasi pertanian. Dody menambahkan, dampak banjir menyebabkan putusnya jaringan irigasi di enam daerah irigasi dengan luas layanan sekitar 100 hektare, namun konstruksi Sabo Dam yang bertingkat membantu memastikan aliran air tetap berjalan.
“Kami berharap penanganan Sungai Batang Malalo dapat segera tuntas, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan aman dan berkelanjutan,” tutup Dody.
Editor: Redaktur TVRINews




