JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Kriminologi FISIP Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menyampaikan pandangannya mengenai kasus tewasnya anak politikus dan Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Banten, Maman Suherman, di rumahnya di Cilegon.
Korban berinisial MA yang berusia 9 tahun, ditemukan tewas dengan luka tusuk pada Selasa (16/12/2025) lalu, seperti diberitakan Kompas.tv.
Adrianus menilai MA bukan target sebenarnya.
"Korban itu bukanlah target, tetapi lebih kepada orang yang berada dalam lintasan kegiatan sang pelaku," katanya dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Jumat (19/12/2025).
Dia mengatakan ada kemungkinan pelaku ingin melakukan perampokan atau pencurian. Namun, ia menduga kejadian ini adalah pencurian.
"Pencurian diam-diam di mana kemudian pelaku tidak mau memperlihatkan jati dirinya, tapi kemudian anak korban muncul. Karena itu rumahnya ya, mungkin dia sedang main," tuturnya.
Kata dia, untuk menutupi kekagetan serta jati dirinya, pelaku kemudian menyerang korban secara berlebihan.
Baca Juga: Anak Politikus PKS Maman Suherman Ditemukan Tewas, Polisi Tunggu Hasil Autopsi
Adrianus juga menduga pencurian dilakukan orang dalam, bisa asisten rumah tangga (ART), satpam, atau tamu yang datang tanpa termonitor satpam di perumahan.
"Tentu orang itu bukanlah orang lain ya. Bisa saja saudara, bisa saja kenalan lama yang kemudian bisa diterima bertamu dan tidak menimbulkan kecurigaan," jelasnya.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV
- anak politikus pks
- anak politikus pks tewas
- Maman Suherman
- anak Maman Suherman
- politikus pks
- adrianus meliala




/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F20%2Fd8f63ab9-d48c-45e6-8a25-072c17a1c676_jpg.jpg)