Setelah Persijap Jepara Gagal Amankan Bernardo Tavares, ke Mana Eks PSM Makassar Itu Akan Berlabuh?

harianfajar
2 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, SURABAYA — Persijap Jepara resmi menunjuk Divaldo Alves sebagai pelatih kepala untuk Super League 2025/2026. Keputusan ini sekaligus menutup pintu spekulasi panjang mengenai kemungkinan bergabungnya eks pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, ke Laskar Kalinyamat.

Dengan kepastian tersebut, satu pertanyaan besar kini mengemuka di bursa pelatih: ke mana Bernardo Tavares akan berlabuh?

Nama Bernardo memang menjadi salah satu figur paling diburu jelang musim baru. Reputasinya sebagai pelatih transformasional—yang sukses membangun PSM Makassar menjadi juara Liga 1 lewat disiplin, kolektivitas, dan pemaksimalan pemain lokal—menjadikannya komoditas panas di meja negosiasi.

Gagalnya Persijap mengamankan tanda tangan Bernardo bukan semata soal teknis. Penunjukan Divaldo Alves menunjukkan bahwa manajemen Persijap memilih kepastian dan pengalaman instan, ketimbang terus terjebak dalam negosiasi yang berlarut-larut.

Namun, absennya Bernardo dari Jepara justru membuka ruang spekulasi baru.

Persebaya Surabaya: Peluang Masih Terbuka

Persebaya Surabaya tetap menjadi klub yang paling sering dikaitkan dengan Bernardo. Setelah berpisah dengan Edu Perez, Green Force belum juga mengumumkan pelatih anyar. Bernardo sempat disebut-sebut berada di urutan teratas kandidat, bahkan dikabarkan mencapai kesepakatan awal—isu yang kemudian dibantah oleh agennya.

Manajemen Persebaya memilih sikap tertutup. Selain Bernardo, nama Benjamin Mora turut masuk radar. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi. Dalam situasi ini, Bernardo masih berada dalam spektrum kemungkinan, meski tekanan publik dan ekspektasi tinggi suporter Surabaya bisa menjadi faktor penghambat.

Opsi Luar Negeri dan Proyek Jangka Menengah

Selain Persebaya, opsi klub luar negeri juga terbuka. Bernardo diketahui tidak menutup peluang kembali ke Eropa atau menjajal kompetisi Asia lainnya, selama proyek yang ditawarkan sesuai dengan prinsip kepelatihannya: struktur kuat, dukungan manajemen, dan ruang membangun tim secara bertahap.

Bernardo bukan tipe pelatih pemadam kebakaran. Ia lebih dikenal sebagai arsitek jangka menengah—karakter yang membuatnya selektif dalam memilih klub berikutnya.

Menunggu Klub yang Tepat

Hingga kini, belum ada pengumuman resmi terkait masa depan Bernardo Tavares. Namun satu hal pasti: statusnya sebagai pelatih bebas kontrak dengan rekam jejak juara membuatnya tidak kekurangan peminat.

Di tengah klub-klub yang mulai mengunci pelatih lebih awal—seperti Persis Solo dan Persijap Jepara—Bernardo justru berada dalam posisi menunggu. Bukan karena minim tawaran, melainkan karena kehati-hatian memilih proyek yang paling sesuai.

Super League 2025/2026 memang belum dimulai. Namun bagi Bernardo Tavares, pertarungan sesungguhnya sedang berlangsung—di ruang negosiasi, dalam diskusi visi jangka panjang, dan pada keputusan besar menentukan pelabuhan berikutnya.

Dan publik sepak bola nasional kini hanya bisa menunggu: di mana Bernardo Tavares akan memulai babak barunya?


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Raja Ampat Raih Penghargaan Wisata Populer di Disway Awards 2025
• 7 jam laludisway.id
thumb
Dua bahan pokok alami kenaikan harga, TPID Jayapura siapkan intervensi
• 7 jam laluantaranews.com
thumb
Bonatua Silalahi: Hipotesis Saya, Ijazah Jokowi Tidak Ada
• 12 jam lalukompas.tv
thumb
Wapres Gibran Janji Percepat Perbaikan Jembatan Rusak Akibat Banjir Aceh
• 19 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Tampil Dominan! Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen Raih Emas Ganda Putri SEA Games Thailand 2025
• 8 jam lalumerahputih.com
Berhasil disimpan.