Aksi Kamisan Buka Titik Terang Pencarian Ayah Imelda yang Hilang sejak 2022

kompas.com
12 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Kamisan yang rutin digelar di depan Istana Negara menjadi titik terang dalam pencarian ayah Imelda (51), Rudy Watak, yang dilaporkan hilang sejak 2022.

Awalnya, Imelda berharap laporan kehilangan ayahnya mendapat perhatian Presiden karena selama dua tahun tidak ada perkembangan berarti dari pihak kepolisian. Ia pun berniat menyampaikan orasi di depan Istana Presiden, tetapi terkendala perizinan.

Pada suatu Kamis, Imelda melintas di sekitar Istana Presiden dan melihat sekelompok orang berpakaian hitam. Ia lalu menghampiri mereka dan bertemu dengan koordinator aksi, Sumarsih.

Baca juga: Warga Tangerang Laporkan Dugaan Pemalsuan Jenazah soal Ayahnya yang Hilang

Kepada Imelda, Sumarsih menjelaskan bahwa aksi tersebut bertujuan menyuarakan nasib kerabat mereka yang hilang dalam peristiwa pelanggaran HAM pada 1998.

“Saya mampir, saya kenalan dengan penanggung jawab dengan Bu Sumarsih ya. Oh ternyata di sini orang-orang Kontras, LBH Jakarta, dan Amnesty. Itu acara mereka dan di situ Tragedi Semanggi, yang mahasiswa-mahasiswa hilang, untuk orang-orang hilang di situ,” jelas Imelda saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (19/12/2025).

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=orang hilang, Aksi Kamisan, Dugaan Pemalsuan Jenazah, rudi watak, imelda watak&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xOS8yMDMwMTgzMS9ha3NpLWthbWlzYW4tYnVrYS10aXRpay10ZXJhbmctcGVuY2FyaWFuLWF5YWgtaW1lbGRhLXlhbmctaGlsYW5nLXNlamFr&q=Aksi Kamisan Buka Titik Terang Pencarian Ayah Imelda yang Hilang sejak 2022§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Imelda kemudian bercerita ke Sumarsih bahwa ia juga kehilangan ayahnya. Mendengar hal tersebut, Sumarsih mengajak Imelda bergabung dan mempersilakannya ikut berorasi.

Imelda menyambut ajakan itu. Bersama suaminya, ia datang membawa spanduk sepanjang dua meter berisi permintaan bantuan untuk mencari ayahnya dengan imbalan Rp 1 miliar.

Upaya itu ditempuh Imelda setelah laporan orang hilang yang dibuat sejak 2022 tak kunjung menemukan titik terang.

“Jadi saya mau ke mana lagi? Akhirnya saya minta rakyat yang tolong saya. Makanya saya bikin sayembara, siapa yang bisa menemukan Rudi Watak akan diberikan hadiah Rp 1 miliar,” tutur Imelda.

Sekitar tiga kali Imelda berorasi dan satu kali diwakili oleh suaminya. Sejumlah orang kemudian mulai menghubungi nomor khusus yang ia sediakan untuk pencarian ayahnya. Pada aksi ketiga, Kamis (28/8/2025), spanduk Imelda menarik perhatian banyak orang.

Baca juga: Kontrakan Rp 300.000 di Jakarta, Bukti Nyata Ketimpangan Sosial dan Persoalan HAM

Dari ratusan pesan yang diterima, salah satunya mengarahkan Imelda ke Panti Sosial Cipayung yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pesan tersebut singkat, berbunyi, “Coba hubungi nomor ini,” disertai nomor telepon Panti Sosial Cipayung.

Imelda segera mencoba menghubungi nomor tersebut untuk meminta penjelasan lebih lanjut sekaligus memenuhi janjinya. Namun, nomor itu tidak dapat dihubungi.

Ia menduga pemberi informasi tersebut adalah seseorang yang hanya berniat membantu tanpa mengharapkan imbalan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

“Nah berarti orang itu tahu bahwa ini kayak sayembara, dia akan dapat duit dari saya karena dia ngasih tahu tempatnya Papa. Berarti tujuannya dia bukan duit,” kata Imelda.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
OTT KPK di Kalsel, Dua Pejabat Kejari HSU Diamankan
• 15 jam lalutvrinews.com
thumb
Boni Hargens: Lima Logical Fallacies Dalam Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
• 8 jam lalujpnn.com
thumb
Khofifah Pastikan Mekanisme Pengamanan Nataru saat Hadiri Apel Pasukan Ops Lilin Semeru 2025
• 11 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Beredar Kabar Jenderal Termuda Partai Komunis Tiongkok Meninggal Dunia Secara Mendadak Setelah Ditangkap, Baidu Langsung Hapus Datanya
• 9 jam laluerabaru.net
thumb
Dukung Industri Mebel, Purbaya Pertimbangkan Kucurkan Insentif Lewat LPEI
• 7 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.