JAKARTA, KOMPAS — Di saat Kota Banda Aceh mulai terang, empat kabupaten di Provinsi Aceh yang terdampak bencana yakni Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah masih kekurangan akses listrik dengan persentase ketersediaan listrik masih di bawah 50 persen. Keterbatasan infrastruktur kelistrikan di wilayah terdampak bencana masih menjadi kendala utama. Pemerintah mengupayakan percepatan melalui kolaborasi lintas instansi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers kesiapan sektor ESDM menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, di Jakarta, Jumat (19/12/2025) mengatakan, sejak Kamis malam, kelistrikan di Kota Banda Aceh telah kembali normal, dengan kapasitas 120 megawatt (MW). Namun, di sejumlah daerah lain, khususnya empat kabupaten utama terdampak bencana, kelistrikan masih di bawah 50 persen.
”Bukan karena power plant (pembangkit listrik)-nya yang tidak bisa menyuplai, tetapi terjadi karena (pemulihan) infrastruktur kita yang belum terselesaikan di lapangan, untuk tegangan rendah,” kata Bahlil.
Ia menambahkan, tower listrik yang terdampak bencana belum bisa dibangun kembali. Hal tersebut juga berkaitan dengan akses jalan yang putus sehingga upaya pemulihan infrastruktur kelistrikan masih terhambat. Akibatnya, masih dilakukan pemadaman bergilir kelistrikan di daerah-daerah itu.
Pemerintah, imbuh Bahlil, bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) serta TNI/Polri berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan listrik di Aceh. ”Secara backbone Sumatera, (termasuk) Bireuen, Arun, sudah terhubung. Insyaallah jika tower-tower rendah atau tiang-tiang rendah ini infrastrukturnya sudah selesai, maka (pemulihan kelistrikan) bisa kami selesaikan,” lanjutnya.
Secara umum, kelistrikan di Sumatera memang menghadapi kendala dalam tiga pekan terakhir. Berbeda dengan Aceh yang akses kelistrikannya belum pulih, Sumatera Utara dan Sumatera Barat terus berangsur pulih.
Sementara secara nasional, terlepas dengan kondisi di Sumatera, kelistrikan siap dalam menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. ”Secara nasional umumnya normal. Baik dari sisi ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), gas, maupun batubara untuk power plant. Itu gak ada isu. Cadangan kita di atas sepuluh hari semua,” kata Bahlil.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, upaya pemulihan kelistrikan di Aceh telah membuat Banda Aceh kembali terang sejak Kamis (18/12/2025) malam. Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM, PLN terus mempercepat upaya pemulihan kelistrikan pascabencana.
”Alhamdulillah, proses ini dapat berjalan lancar dan sistem kelistrikan Banda Aceh kini telah pulih sepenuhnya,” ucap Darmawan melalui keterangan tertulis, Jumat (19/12/2025).
Ia menambahkan, pascapulihnya kelistrikan Banda Aceh, PLN terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di wilayah itu dengan melakukan pemantauan suplai listrik secara menyeluruh. Selain itu, juga dengan memperkuat sistem agar ke depan semakin stabil dan mampu meminimalkan potensi gangguan.
PLN secara intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan untuk memastikan pelayanan kelistrikan berjalan optimal. ”Personel kami bekerja untuk mempercepat recovery agar seluruh wilayah di Aceh dapat pulih sepenuhnya. Kami juga bersiaga 24 jam di lapangan untuk merespons cepat setiap potensi gangguan,” lanjut Darmawan.
Pada Kamis (18/12/2025), Presiden Prabowo Subianto dan Bahlil memastikan ketersediaan distribusi BBM dan elpiji di Sumatera Barat. Begitu juga dengan pemulihan infrastruktur kelistrikan di provinsi tersebut yang relatif berjalan lancar.
Berdasarkan laporan Tim Siaga Bencana ESDM, hingga Kamis (18/12/2025) pukul 12.00 WIB, kondisi kelistrikan di Sumbar, dari pelanggan terdampak sebanyak 274.564 pelanggan, yang sudah menyala mencapai 274.419 pelanggan. Tersisa 145 pelanggan masih padam, tepatnya di Jorong Lambeh, Kabupaten Agam.
Namun, tim PLN mengonfirmasikan per Rabu sore (17/12/2025), tower emergency Brandan Langsa sudah selesai dan sistem kelistrikan sudah disinkronkan. Dengan demikian, secara bertahap pembebanan sudah dilakukan dan sisa pelanggan yang masih dalam kondisi padam segera menyala kembali.
Sementara itu, untuk BBM dan elpiji di wilayah terdampak Sumbar, per Rabu (17/12/2025), secara bertahap sudah mulai normal. Dari 147 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di lokasi terdampak, seluruhnya sudah beroperasi. Begitu pun dengan penyalur elpiji. Dari total 172 agen, semuanya telah beroperasi. Sementara itu, dari 14 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang ada, semua sudah beroperasi kembali.
Kendati demikian, sejumlah jalur distribusi pengiriman BBM dan elpiji masih terkendala. Itu khususnya dari Integrated Terminal Teluk Kabung, Sumbar, akses terputus ke Kajai Pasaman Timur, Surian Solok Selatan, Lembah Anai, Palupuh Pasaman Timur, dan Malalak (akibat macet di Sitinjau).




