Jakarta, VIVA – PT Bintang Toedjoe kembali menegaskan komitmen dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, melalui program edukatif bertajuk "Komix Herbal Goes to School".
Program ini diadakan sepanjang November-Desember 2025 di sejumlah kota di Indonesia, antara lain Banjarmasin, Jambi, Tanjung Pinang, Padang, Banda Aceh, Pekanbaru, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, hingga Mataram, untuk pelajar tingkat SMA/SMK.
Public Relations PT Bintang Toedjoe, Zaini Ahsan Prahendra menjelaskan, dengan mengangkat tema “Generasi Sehat, Generasi Herbal: Saatnya Gen Z Mengenal Herbal!”, program ini ditujukan untuk membekali para remaja khususnya Gen Z dengan pengetahuan mengenai herba asli Indonesia, konsep swamedikasi yang benar, serta literasi digital dalam memilah informasi kesehatan.
"Melalui Komix Herbal Goes to School, kami ingin mendekatkan manfaat herba Indonesia kepada Gen Z dengan cara yang relevan dan mudah dipahami," kaya Zaini dalam keterangannya, Jumat, 19 Desember 2025.
- PT Bintang Toedjoe
Dia berpendapat, remaja perlu dibekali pengetahuan kesehatan sejak dini, termasuk bagaimana melakukan swamedikasi secara tepat dan memilih produk yang aman. "Kami percaya generasi muda yang teredukasi akan tumbuh menjadi masyarakat yang lebih sehat, kritis, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PT Bintang Toedjoe menghadirkan sejumlah anggota ahli dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), badan dan lembaga kesehatan dalam negeri, sekaligus praktisi media. Mereka mengajak pelajar mengenal kekayaan herba asli Indonesia, yang berpotensi menjadi bahan utama obat herbal untuk swamedikasi dan pentingnya literasi media digital.
Dokter Muhammad Nafi’ Rizqi A sebagai dokter umum sekaligus content creator muda menjelaskan, swamedikasi dapat dijadikan sebagai penanganan gejala penyakit ringan.
“Swamedikasi atau pengobatan mandiri memang telah jadi langkah pertama yang dapat dilakukan sebelum penanganan lebih lanjut ke dokter. Jika dilakukan benar, swamedikasi mampu membantu meringankan beban fasilitas kesehatan, terutama di daerah dengan akses layanan yang belum merata," kata Nafi'.
Dalam talkshow ini, peserta diperkenalkan pada prinsip pengelolaan obat secara bertanggung jawab melalui panduan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) dari IAI serta 1pengecekan keamanan produk melalui CEK KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, Kedaluwarsa) dari BPOM. Langkah-langkah ini penting dipahami oleh remaja agar mereka dapat melakukan pengobatan mandiri yang aman dan sesuai panduan.



