POLRES Bogor merekrut dan melatih 60 joki di kawasan Puncak untuk dijadikan sukarelawan pengatur lalu lintas atau supeltas guna mengurai kemacetan saat libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto usai Apel Gelar Pasukan di Cibinong, Jumat (19/12), mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas dalam Operasi Lilin Lodaya 2025.
Menurut Wikha, keberadaan joki penunjuk jalan selama ini menjadi salah satu faktor yang memperparah kemacetan di kawasan Puncak, selain keterbatasan kapasitas jalan dan tingginya volume kendaraan. “Potensi ancaman itu kami ubah menjadi peluang dengan memberdayakan mereka sebagai relawan pembantu lalu lintas,” ujarnya.
Komitmen Antipungli
Sebanyak 60 joki yang direkrut telah mendapatkan pelatihan, meliputi pengaturan lalu lintas, penanganan pertama gawat darurat (PPGD), serta pelatihan komitmen anti-pungli. Para supeltas tersebut juga dibekali rompi kuning dan topi biru sebagai pembeda dengan joki liar yang tidak terdaftar.
Dalam pelaksanaannya, para supeltas akan disandingkan dengan personel kepolisian, termasuk personel bantuan kendali operasi (BKO) dari Direktorat Sabhara Baharkam Polri. Polres Bogor juga menempatkan sekitar 200 personel khusus di jalur Puncak, yang diperkuat bantuan dari Brimob Mabes Polri dan 40 personel Sabhara.
Wikha menyebutkan, supeltas akan membantu mengidentifikasi potensi joki liar yang masih beroperasi dan dapat memicu kemacetan, untuk kemudian ditertibkan oleh petugas. Program tersebut turut mendapat dukungan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta 32 hotel di kawasan Puncak yang memberikan insentif dan konsumsi bagi para relawan.
Dukungan tersebut diberikan karena kemacetan berdampak langsung terhadap tingkat hunian hotel dan kenyamanan wisatawan. Polres Bogor menegaskan, joki yang masih melanggar dan tidak mengikuti aturan akan ditindak dan digantikan oleh relawan lain yang telah terdaftar.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas di kawasan Puncak serta menjadi bagian dari upaya penataan ulang kawasan wisata tersebut ke depan. (Ant/M-1)


