Video Penyebaran Lonjakan Wabah Flu di Tiongkok Meluas: Anak-Anak Rentan Mengalami ‘Paru-Paru Putih’ Hingga Warga Khawatir

erabaru.net
3 jam lalu
Cover Berita

Sejak memasuki Desember, wabah influenza di berbagai wilayah daratan Tiongkok  terus meningkat. Penyebaran virus berlangsung sangat cepat dan menyebabkan banyak orang terinfeksi. Sekolah menjadi salah satu area paling terdampak, sementara jumlah pasien dengan kondisi “paru-paru putih” meningkat tajam. 

Dilaporkan, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di Provinsi Zhejiang setelah terinfeksi virus, dalam waktu satu hari berkembang menjadi “paru-paru putih total” dan harus dilarikan ke ICU untuk perawatan darurat. Bersamaan dengan itu, muncul banyak kasus kematian anak, yang memicu kepanikan di kalangan orang tua.

EtIndonesia. Menurut laporan media daratan Tiongkok pada 17 Desember 2025, seorang anak laki-laki 11 tahun di Zhejiang mulai demam pada  1 Desember pagi, disertai batuk ringan. Keluarganya awalnya mengira hanya flu biasa. Namun pada malam hari, paru-parunya sudah tersumbat dan ia kesulitan bernapas. Keesokan paginya kondisinya berkembang menjadi paru-paru putih, dengan risiko sesak napas parah, sehingga harus segera dibawa ke Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk diselamatkan.

Selain itu, di Kabupaten Qingfeng, Kota Xuzhou, Provinsi Jiangsu, seorang anak perempuan berusia 4 tahun—menurut penuturan ibunya—demam selama dua hari, lalu kondisinya dengan cepat memburuk menjadi paru-paru putih. Rumah sakit terpaksa menggunakan alat bantu ECMO (oksigenasi membran ekstrakorporeal) untuk penyelamatan.

Pada 10 Desember, kabar tentang seorang anak perempuan berusia 7 tahun di Zhengzhou, Provinsi Henan, yang setelah terinfeksi flu A mengalami paru kanan memutih sepenuhnya hanya dalam beberapa jam, sempat menjadi topik hangat di internet.


“Flu sangat parah sekarang, di sekitar saya banyak yang terkena. Penularan di sekolah lebih hebat lagi. Ke rumah sakit untuk infus pun harus antri panjang. Saya sendiri mengalami paru-paru putih dan dirawat setengah bulan. Kasus paru-paru putih sudah sangat banyak.”

Media resmi Partai Komunis Tiongkok melaporkan bahwa saat ini Tiongkok telah memasuki musim puncak penyakit menular saluran pernapasan. Secara keseluruhan, tren wabah menunjukkan peningkatan; influenza berada pada tingkat penyebaran tinggi, sementara virus RSV dan rhinovirus juga masih aktif pada tingkat tertentu,” ujar seorang warga Beijing bermarga Wang. 

Pada 11 Desember, data terbaru yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok menunjukkan bahwa tingkat positif virus influenza di antara pasien rawat jalan dan gawat darurat dengan gejala mirip flu secara nasional telah meningkat menjadi 54,2%, naik 3,1% dibandingkan pekan sebelumnya.

Namun, data sebenarnya tidak diketahui secara pasti.

Seorang blogger dari Tiongkok daratan mengatakan:  “Kita tidak bisa memprediksi sepenuhnya. Banyak anak yang, dari hasil tes, membawa beberapa jenis virus sekaligus. Artinya ada masalah infeksi gabungan, dan sangat serius. Karena itu, menurut saya tahun ini terasa sangat parah.”

Dilaporkan bahwa dari selatan hingga utara, termasuk Beijing, Tianjin, dan Shanghai, situasi wabah sudah sangat serius, dengan lonjakan tajam jumlah pasien di rumah sakit. Di banyak daerah seperti Henan dan Sichuan, telah muncul kasus kematian anak, yang membuat para orang tua panik.

Pada 7 Desember, seorang warganet Sichuan mengunggah video yang mengatakan bahwa seorang anak berusia 8 tahun meninggal dunia di rumah sakit setelah terinfeksi apa yang disebut flu A. Ibu anak tersebut menangis histeris dan mengingatkan masyarakat agar benar-benar waspada.

Sejumlah warga mengatakan kepada New Tang Dynasty bahwa di seluruh negeri, bukan hanya anak-anak, kasus kematian mendadak di kalangan anak muda juga terus meningkat. Mereka meragukan bahwa wabah yang terjadi di Tiongkok sebenarnya masih merupakan varian baru COVID-19, dan menilai pihak berwenang menggunakan “flu A” untuk menutupi kebenaran.

 “Di rumah sakit ada sangat, sangat banyak pasien. Ini masih COVID. Yang meninggal sekarang kebanyakan orang muda, usia tiga puluhan atau empat puluhan,” ujar seorang warga Henan bermarga Shao. 

Baru-baru ini, atlet binaraga daratan Tiongkok, Wang Kun, meninggal dunia secara mendadak pada usia 30 tahun, yang memicu perhatian luas.

Pada 9 Desember, Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Pingxiang mengutip data pengujian influenza dari CDC, menyatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir saja, jumlah kasus flu A berat dan kematian secara nasional meningkat 40,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka sebenarnya diduga lebih tinggi.

Laporan wawancara oleh Tang Rui dan Xiong Bin


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Anggaran Bantuan dari Prabowo untuk Bencana Sumatera Cair, Nilainya Rp 268 M
• 9 jam laludetik.com
thumb
Bahaya Aplikasi Go Matel: Pura-pura Jadi Debt Collector, Tarik Mobil dan Motor
• 11 jam lalukatadata.co.id
thumb
Pramono Tetapkan Pemprov Jakarta Terapkan WFA 29-31 Desember 2025
• 12 jam laluliputan6.com
thumb
Dinkes Bogor Evaluasi SPPG di Ciseeng Buntut Menu MBG Kacang-Keripik Tempe
• 15 jam laludetik.com
thumb
5 Cara Mengatasi Jerawat Punggung
• 8 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.