Akses Jalan KKA Aceh Utara-Bener Meriah Mulai Bisa Dilewati secara Terbatas

Setelah tiga pekan terisolasi akibat terjangan banjir bandang dan tanah longsor, akses jalan lintas Kertas Kraft Aceh (KKA) yang menghubungkan Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara kini mulai bisa dilalui warga. Terbukanya jalur darat ini memberikan angin segar bagi ribuan warga di wilayah tengah Aceh yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan kebutuhan pokok.

Meskipun kondisi jalan masih dalam tahap pembersihan material longsor, terbukanya akses ini sangat krusial untuk mempercepat distribusi bantuan makanan, obat-obatan, dan logistik lainnya menuju Bener Meriah dan Aceh Tengah melalui jalur darat.

Petugas dari Dinas PUPR Aceh bekerja sama dengan BNPB dan BPBD terus berupaya maksimal membuka jalan melalui jalur Gunung Salak (Lhokseumawe-Payerobek) dan Bener Meriah. Untuk memastikan pengerjaan berjalan optimal, pihak berwenang memberlakukan sistem buka-tutup jalan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.
  Baca juga: Pemerintah Tetapkan Pemulihan Bencana Sumatra sebagai Prioritas Nasional
Akses bagi warga dibuka terbatas pada jam-jam tertentu, yakni jam 05.00 hingga 08.00 WIB serta siang mulai pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Di luar jam tersebut, jalur ditutup total guna memberi ruang bagi alat berat melakukan pembersihan sisa-sisa material longsor di badan jalan.

Walaupun demikian, masih banyak warga yang tetap memilih melewati jalan ini meskipun haru berjalan kaki. Hal ini nekad dilakukan warga akibat terbatasnya pasokan di wilayah terdampak membuat harga kebutuhan pokok di beberapa titik, seperti Takengon, melonjak tajam.

"Kami bela-belain dari Takengon ke sini untuk beli telur, minyak, dan ikan asin. Di Takengon harganya sudah tidak masuk akal," ujar salah seorang warga yang melintas di jalur KKA.