Bangkok (ANTARA) - Tim polo air putra Indonesia harus puas meraih medali perak SEA Games 2025 Thailand setelah takluk 16–19 dari juara bertahan Singapura pada laga penentuan di Thammasat University Rangsit Campus, Bangkok, Jumat.
Kapten tim polo air putra Indonesia, Rezza Auditya Putra, mengatakan meski gagal meraih emas, mereka telah berjuang dengan maksimal.
“Target sebenarnya sudah tercapai. Kami memang berjuang mati-matian untuk emas, tapi sampai akhir pertandingan kami tidak merasa kalah. Kami bangga karena sudah tampil maksimal,” ujar Rezza.
Pertandingan berjalan ketat sejak awal. Indonesia mampu mengimbangi permainan Singapura pada babak pertama sebelum tertinggal tipis 6–8. Memasuki kuarter kedua, tim Merah Putih bangkit dan menutup paruh pertama laga dengan skor imbang 11–11.
Persaingan semakin ketat selepas jeda. Intensitas serangan kedua tim menurun pada kuarter ketiga, namun Singapura tetap mampu menjaga keunggulan tipis 14–13. Pada kuarter penentuan, Indonesia menciptakan sejumlah peluang, tetapi penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat Singapura menjauh dan mengamankan kemenangan 19–16.
Rezza juga mengungkapkan tim Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan sepanjang turnamen.
Baca juga: Tim polo air putra Indonesia awali SEA Games dengan kemenangan besar
“Hasilnya mungkin belum memuaskan, tapi secara permainan tim kami berkembang sangat pesat,” katanya.
Pelatih tim polo air putra Indonesia Rangga Wisnu Wardhana juga mengatakan penampilan anak asuhnya di SEA Games 2025 sangat baik.
“Perjuangan pemain sangat luar biasa. Terima kasih untuk semua dukungan dan doa. Mohon maaf kami belum bisa mempersembahkan emas,” ujar Rangga.
Ia mengatakan tim Indonesia memiliki masa depan cerah dengan komposisi pemain muda. “Tim ini sangat potensial, ada sembilan pemain dengan rata-rata usia 20 tahun. Untuk event SEA Games pertama mereka, penampilannya sangat luar biasa. Jika konsisten berlatih dalam dua sampai empat tahun ke depan, peluang ke depan sangat besar,” kata Rangga.
Pada SEA Games 2025, tim polo air putra Indonesia diperkuat antara lain oleh Rezza Auditya Putra, Ahmad Fauzy Mappatabe, Hizkia Bimantoro, Novian Dwiputra, Ridjkie Mulia, Brahni Cahyandra Samudera, Delvin Felliciano, Didi Akbar, Hosea Krisna Setiawan, Muhamad Zein Dzaki Julian, Muhammad Alwi Irhash, Revanza Rizky Rahman, Rezabakti Mulia, Regi Mulya Ramdhani, dan Avicenna Aqeel Umarella.
Dalam laga melawan Singapura, Indonesia mencatatkan gol melalui Ridjkie Mulia dan Ahmad Fauzy Mappatabe masing-masing empat gol, Hizkia Bimantoro tiga gol, serta Rezza Auditya Putra, Rezabakti Mulia, Hosea Krisna Setiawan, Revanza Rizky Rahman, dan Muhamad Zein Dzaki Julian masing-masing satu gol.
Baca juga: Rezza Auditya selami generasi Z demi prestasi timnas polo air putra
Baca juga: Akuatik Indonesia kirim kontingen SEA Games terbesar sepanjang sejarah
Kapten tim polo air putra Indonesia, Rezza Auditya Putra, mengatakan meski gagal meraih emas, mereka telah berjuang dengan maksimal.
“Target sebenarnya sudah tercapai. Kami memang berjuang mati-matian untuk emas, tapi sampai akhir pertandingan kami tidak merasa kalah. Kami bangga karena sudah tampil maksimal,” ujar Rezza.
Pertandingan berjalan ketat sejak awal. Indonesia mampu mengimbangi permainan Singapura pada babak pertama sebelum tertinggal tipis 6–8. Memasuki kuarter kedua, tim Merah Putih bangkit dan menutup paruh pertama laga dengan skor imbang 11–11.
Persaingan semakin ketat selepas jeda. Intensitas serangan kedua tim menurun pada kuarter ketiga, namun Singapura tetap mampu menjaga keunggulan tipis 14–13. Pada kuarter penentuan, Indonesia menciptakan sejumlah peluang, tetapi penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat Singapura menjauh dan mengamankan kemenangan 19–16.
Rezza juga mengungkapkan tim Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan sepanjang turnamen.
Baca juga: Tim polo air putra Indonesia awali SEA Games dengan kemenangan besar
“Hasilnya mungkin belum memuaskan, tapi secara permainan tim kami berkembang sangat pesat,” katanya.
Pelatih tim polo air putra Indonesia Rangga Wisnu Wardhana juga mengatakan penampilan anak asuhnya di SEA Games 2025 sangat baik.
“Perjuangan pemain sangat luar biasa. Terima kasih untuk semua dukungan dan doa. Mohon maaf kami belum bisa mempersembahkan emas,” ujar Rangga.
Ia mengatakan tim Indonesia memiliki masa depan cerah dengan komposisi pemain muda. “Tim ini sangat potensial, ada sembilan pemain dengan rata-rata usia 20 tahun. Untuk event SEA Games pertama mereka, penampilannya sangat luar biasa. Jika konsisten berlatih dalam dua sampai empat tahun ke depan, peluang ke depan sangat besar,” kata Rangga.
Pada SEA Games 2025, tim polo air putra Indonesia diperkuat antara lain oleh Rezza Auditya Putra, Ahmad Fauzy Mappatabe, Hizkia Bimantoro, Novian Dwiputra, Ridjkie Mulia, Brahni Cahyandra Samudera, Delvin Felliciano, Didi Akbar, Hosea Krisna Setiawan, Muhamad Zein Dzaki Julian, Muhammad Alwi Irhash, Revanza Rizky Rahman, Rezabakti Mulia, Regi Mulya Ramdhani, dan Avicenna Aqeel Umarella.
Dalam laga melawan Singapura, Indonesia mencatatkan gol melalui Ridjkie Mulia dan Ahmad Fauzy Mappatabe masing-masing empat gol, Hizkia Bimantoro tiga gol, serta Rezza Auditya Putra, Rezabakti Mulia, Hosea Krisna Setiawan, Revanza Rizky Rahman, dan Muhamad Zein Dzaki Julian masing-masing satu gol.
Baca juga: Rezza Auditya selami generasi Z demi prestasi timnas polo air putra
Baca juga: Akuatik Indonesia kirim kontingen SEA Games terbesar sepanjang sejarah
