Menbud siapkan revitalisasi Gedung Sarekat Islam di Semarang pada 2026

antaranews.com
9 jam lalu
Cover Berita
Semarang (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyiapkan rencana revitalisasi Gedung Sarekat Islam (SI) di Semarang pada 2026, mengingat nilai historis yang sangat krusial dalam sejarah nasional.



"Kementerian Kebudayaan akan mengkoordinasikan langkah revitalisasi bersama Pemkot, yayasan, dan komunitas budaya," katanya, saat meninjau Gedung SI, di Semarang, Jumat.

Gedung bersejarah yang berlokasi di Kampung Gendong Utara, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur itu memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.

"Prinsipnya, revitalisasi tidak hanya menyasar fisik bangunan, yang paling penting, gedung ini bermanfaat bagi masyarakat. Bisa menjadi ruang belajar budaya, ruang dialog, seminar, diskusi, pameran sejarah, hingga aktivitas sastra," katanya.

Baca juga: Kemenbud bangun kolaborasi percepat revitalisasi KCBN MuaraJambi

Menurut dia, gedung tersebut tidak hanya menjadi saksi pergerakan Sarekat Islam, tetapi juga menjadi tempat dialog tokoh-tokoh besar bangsa, dan titik penting saat Pertempuran Lima Hari di Kota Semarang.

Ia mengaku telah beberapa kali melihat kondisi gedung tersebut sejak 2012, dan mencatat bahwa meski sudah mengalami perbaikan, masih terdapat kerusakan serius, seperti kebocoran atap dan akar pohon yang menembus dinding.

Namun, ia optimistis karena sekitar 70-80 persen struktur asli bangunan, termasuk pilar kayu jati dan tulisan "S.I.", masih terjaga dengan baik.

"Keaslian bangunan masih sangat kuat, sekitar 70–80 persen. Struktur kayu masih seperti foto pada tahun 1920-an, lalu bentuk atap, hingga tulisan Sarekat Islam masih ada. Ini modal penting untuk pelestarian," katanya.

Baca juga: Menbud tetapkan empat warisan budaya Babel sebagai WBTbI

Revitalisasi Gedung SI diharapkan tidak hanya menyelamatkan fisik bangunan, tetapi juga membangkitkan kembali marwah Semarang sebagai kota pergerakan yang mampu mengawinkan nilai sejarah dengan kebutuhan ruang kreatif generasi muda.

"Menghidupkan kembali Gedung Sarekat Islam merupakan bagian merawat identitas Kota Semarang. Saya ingin tempat ini menjadi ruang yang hangat bagi warga untuk berkarya, berdiskusi, atau sekadar duduk minum kopi sambil menyelami sejarah," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti tidak hanya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap aset sejarah yang menjadi saksi bisu pergerakan nasional.

Namun, juga menyepakati rencana pemugaran bangunan bersejarah tersebut pada tahun 2026 guna mengembalikan fungsinya sebagai pusat edukasi dan budaya.

Baca juga: Menteri Kebudayaan resmikan Panggung Sanggabuwana Keraton Surakarta

Mengingat status gedung itu sebagai cagar budaya tingkat kota sejak 2014, ia menggarisbawahi bahwa proses pemugaran tidak boleh dilakukan secara serampangan.

Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk mengikuti kaidah pelestarian yang ketat dengan melibatkan tenaga ahli yang bersertifikasi.

Selain rencana pemugaran fisik, ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan gedung tersebut.

Ke depan, ia berencana melibatkan jajaran wilayah terdekat agar gedung tersebut menjadi ruang publik yang hidup, serta dapat digunakan warga untuk berbagai aktivitas budaya dan sosial.

Baca juga: Pemerintah tetapkan 514 warisan budaya takbenda Indonesia


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KPK Koordinasi dengan Kejaksaan Buru Kasi Datun Kejari HSU yang Kabur saat OTT
• 5 jam lalutvonenews.com
thumb
Penanganan Bencana Sumatera, Seskab Sebut 50 Ribu Personel dan Rp60 Triliun Disiapkan
• 19 jam lalurctiplus.com
thumb
9 Anak Diamankan Terkait Santri di Ponpes Wonogiri Tewas Diduga Dirundung
• 23 jam laludetik.com
thumb
Bupati Bekasi Terkena OTT, Pemerintahan dan Layanan Publik Tetap Jalan
• 19 jam lalugenpi.co
thumb
Pascabencana, BNPB Ingatkan Risiko Kelistrikan
• 10 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.