FAJAR, BANDUNG – Eks PSM Makassar, Asnawi Mangkualam, hampir bergabung dengan Persib Bandung. Namun, di detik-detik akhir Port FC datang menikung.
Kabar tersebut diungkapkan sendiri bek Timnas Indonesia tersebut.
Asnawi yang kini merumput di Liga Thailand ini mengungkapkan fakta yang selama ini menjadi teka-teki transfer.
Dalam sebuah sesi bincang-bincang di kanal YouTube Greg On A Talk, Asnawi secara terbuka menyebut bahwa dirinya sudah sangat dekat untuk berseragam Persib Bandung pada pertengahan 2024.
Kepada Greg Nwokolo, Asnawi membenarkan bahwa Persib merupakan salah satu klub Liga 1 yang paling serius memberikan tawaran.
Bahkan, negosiasi tersebut hampir mencapai titik temu atau deal.
“Sebenarnya hampir deal dengan Persib, tapi Port FC tidak memberikan izin untuk dilepas. Sisi positifnya, saya merasa dianggap sebagai pemain penting di dalam tim,” ujar pemain kelahiran Makassar tersebut.
Port FC Memagari Sang Kapten
Meskipun kontrak awal Asnawi di Port FC hanya berdurasi satu tahun sejak Januari 2024, performa impresifnya membuat klub milik Madam Pang tersebut tidak rela kehilangan aset berharganya.
Pada jendela transfer Juli-Agustus 2024, di saat Persib mencoba merayu, Port FC justru mengambil langkah tegas.
Alih-alih membiarkan Asnawi pulang ke Indonesia, Port FC memberikan kontrak jangka panjang yang fantastis.
Tepat pada 1 Januari 2025, bek sayap andalan Indonesia ini resmi diikat kontrak berdurasi empat tahun yang membuatnya tetap bertahan di Thailand hingga 2029 mendatang.
Godaaan Bojan Hodak
Keinginan Persib untuk memboyong Asnawi sebenarnya bukan rahasia lagi.
Pelatih Bojan Hodak, yang pernah bekerja sama dengan Asnawi di PSM Makassar, sempat melontarkan candaan saat kedua tim bertemu di ajang AFC Champions League Two 2024-2025.
Bojan mengakui bahwa kualitas Asnawi sangat dibutuhkan, namun kendala finansial dan kesiapan Port FC memberikan gaji tinggi menjadi penghalang utama.
“Ini soal profesionalisme dan nilai kontrak. Port FC memberikan apresiasi yang layak, dan itulah yang menjadi tantangan bagi klub lain untuk membawanya pulang,” ungkap Bojan.
Tekanan di Timnas Indonesia
Selain membahas soal bursa transfer, Asnawi juga menyinggung dinamika di Timnas Indonesia.
Ia menyadari bahwa ekspektasi publik saat ini berada di level tertinggi seiring dengan meningkatnya kualitas komposisi pemain skuad Garuda.
Menurutnya, tekanan dari suporter adalah hal yang wajar. Dengan banyaknya pemain berkualitas di tim nasional, masyarakat berhak menuntut performa terbaik di setiap pertandingan internasional. (*)


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2025%2F12%2F19%2F00d5ae5d-839f-4e22-99d4-f9737c5cbac0.jpg)
