jpnn.com - JAKARTA – Tri Taruna Fariadi (TAR), salah satu tersangka kasus dugaan pemerasan dalam proses penegakan hukum di Kejari Hulu Sungai Utara Tahun Anggaran 2025-2026, melarikan diri alias kabur.
Pria yang menduduki jabatan Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Datun) Kejaksaan Negeri Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, itu kabur saat operasi tangkap tangan (OTT), sehingga belum ditahan.
BACA JUGA: Sebegini Duit yang Diamankan KPK dari OTT di Hulu Sungai Utara
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan Tri Taruna masih kabur dan belum menyerahkan diri setelah diminta kooperatif pasca-OTT.
“Tadi disebutkan bahwa ditetapkan tiga orang tersangka, tetapi yang tadi ditampilkan dan kemudian ditahan oleh kami itu baru dua karena yang satunya masih dalam pencarian. Tentunya kami berharap kepada yang bersangkutan kooperatif dan segera menyerahkan diri untuk mengikuti proses hukum selanjutnya,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (20/12).
BACA JUGA: KPK OTT di Hulu Sungai Utara, Sejumlah Orang Diperiksa di Polres HSU
Asep menjelaskan langkah selanjutnya yang akan ditempuh KPK ialah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Tri Taruna.
“Sampai sore kemarin (Jumat, 19/12) masih kami proses, ya. Pagi nanti (Sabtu, 20/12) kami sampaikan,” katanya.
BACA JUGA: Bergerak ke Kalsel, KPK OTT 6 Orang di Hulu Sungai Utara
Sebelumnya, KPK melakukan OTT kesebelas di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel, pada 18 Desember 2025.
Pada 19 Desember 2025, KPK mengumumkan menangkap enam orang dalam OTT tersebut, termasuk Kepala Kejari Hulu Sungai Utara Albertinus Parlinggoman Napitupulu, dan Kasi Intelijen Kejari Hulu Sungai Utara Asis Budianto.
Pada tanggal yang sama, KPK mengumumkan menyita uang ratusan juta rupiah dalam kasus yang diduga terkait pemerasan tersebut.
Kemudian pada 20 Desember 2025, KPK mengumumkan Albertinus Parlinggoman Napitupulu (APN), Asis Budianto (ASB), dan Tri Taruna Fariadi (TAR) sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dalam proses penegakan hukum di Kejari Hulu Sungai Utara tahun anggaran 2025-2026. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu



