Grid.ID - Film drama komedi keluarga Suka Duka Tawa akan tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Januari 2026. Film ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Marissa Anita, dan Teuku Rifnu Wikana sebagai pemeran utama.
Cerita semakin berwarna dengan kehadiran para komika seperti Arif Brata, Bintang Emon, dan Gilang Bhaskara, serta aktris Enzy Storia. Para pemain ini menghadirkan dinamika cerita yang hangat sekaligus emosional.
Lebih dari sekadar film pembuka tahun, Suka Duka Tawa menjadi ruang untuk menertawakan luka-luka yang belum sepenuhnya selesai sebelum melangkah ke tahun yang baru. Berikut sinopsis film Suka Duka Tawa.
Berkisah tentang Tawa (Rachel Amanda), seorang perempuan muda yang tumbuh dalam keluarga dengan luka emosional yang belum pernah benar-benar sembuh. Ia menjalani hidup dengan membawa beban masa lalu yang perlahan membentuk caranya memandang dunia.
Di tengah pencariannya akan jati diri, Tawa menemukan ruang pelarian melalui dunia stand-up comedy. Ia membuat hal tersebut menjadi senjata untuk menertawakan luka yang selama ini dipendam.
Namun, di balik lelucon yang ia sampaikan, Tawa justru berhadapan dengan kegelisahan dan keraguan terhadap dirinya sendiri. Tekanan untuk selalu terlihat lucu membuatnya semakin mempertanyakan makna tawa dalam hidupnya.
Tawa dikelilingi oleh geng stand-up comedy yang penuh warna dan karakter unik. Kehadiran mereka menghadirkan kehangatan, persahabatan, sekaligus cermin atas kegelisahan yang sama-sama mereka alami.
Hubungan Tawa dengan ibunya, Cantik (Marissa Anita) dipenuhi kasih sayang yang sulit terucap. Kesalahpahaman dan jarak emosional membuat keduanya terjebak dalam diam yang panjang.
Sementara itu, hubungan Tawa dengan ayahnya, Keset (Teuku Rifnu Wikana), menyimpan luka lama yang tak pernah selesai. Pertemuan demi pertemuan memaksa Tawa menghadapi rasa marah, kecewa, dan kehilangan yang selama ini ia hindari.
Perjalanan emosional Tawa memperlihatkan bagaimana luka masa kecil dapat terbawa hingga dewasa. Ia belajar bahwa menertawakan luka bukan berarti menghapus rasa sakitnya.
Seiring waktu, Tawa mulai memahami bahwa memaafkan adalah proses yang tidak instan. Ia harus berani membuka kembali pintu-pintu emosi yang selama ini ia tutup rapat.
Suka Duka Tawa menghadirkan kisah drama emosional tentang perjalanan berdamai dengan masa lalu dan dinamika hubungan keluarga, dengan tawa yang hadir secara alami sebagai bagian dari kehidupan. Film ini mengajak penonton merasakan kehangatan, keharuan, dan proses tumbuh bersama luka yang pernah ada. (*)
Artikel Asli




