CILEGON (Realita) – Menghadapi disrupsi digital yang kian masif, Ketua SMSI Cilegon terpilih Wawan Kurniadi tekankan pentingnya etika di era digital sebagai landasan utama jurnalisme masa kini.
Dalam pelantikannya sebagai nahkoda Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Cilegon masa bakti 2025–2028, Wawan mengingatkan bahwa secanggih apa pun teknologi informasi yang berkembang, integritas dan nilai kemanusiaan tetap menjadi hukum tertinggi dalam penyampaian informasi kepada publik.
Salah satu poin krusial dalam masa kepemimpinannya adalah pengawalan proyek strategis Monumen Siber Indonesia.
Wawan menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan Pemerintah Kota Cilegon terhadap pembangunan monumen yang dijadwalkan akan diresmikan pada 7 Februari 2026.
Momen bersejarah ini sengaja dirancang berdekatan dengan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Menurut Wawan, monumen ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol kedaulatan informasi lokal.
"Monumen Siber ini akan menjadi satu-satunya di Indonesia. Ini adalah bukti bahwa Cilegon siap menjadi pusat teknologi siber, namun dengan catatan keras: teknologi harus tunduk pada kebenaran dan etika jurnalisme," tegas Wawan.
Wawan juga merefleksikan kembali sejarah berdirinya SMSI Cilegon pada 7 Maret 2019. Ia menyebut organisasi ini lahir dari "kegelisahan kolektif" terhadap ekosistem industri media yang sempat terdistorsi oleh dominasi konglomerasi media besar.
Berikut adalah pilar utama perjuangan SMSI Cilegon di bawah kepemimpinan baru:
- Independensi Perusahaan: Menjamin setiap media anggota memiliki kedaulatan penuh dalam kebijakan redaksional.
- Legalitas Konstitusional: Memastikan seluruh anggota patuh pada standar Dewan Pers untuk menjaga kualitas produk jurnalistik.
- Kekuatan Kolektif: Membangun solidaritas antar media siber kecil untuk menciptakan dampak sosial yang besar.
Dalam pidatonya yang inspiratif, Wawan mengibaratkan SMSI sebagai kumpulan semut yang memiliki daya juang luar biasa. Meski secara individu media lokal mungkin terlihat kecil, namun jika bersinergi, mereka mampu menghadapi tantangan besar bahkan mampu menumbangkan dominasi "gajah" dalam industri informasi.
"Kekuatan kita terletak pada persatuan. Setiap media anggota memiliki independensinya sendiri, namun saat kita bersatu menjaga marwah pers, kita memiliki kekuatan kolektif untuk membentengi masyarakat dari hoaks dan informasi yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
Dengan pengukuhan pengurus periode 2025–2028 ini, SMSI Cilegon berkomitmen menjadi mitra kritis bagi pemerintah serta menjadi benteng pertahanan informasi yang sehat dan kredibel bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Baja.fauzi
Editor : Redaksi
