GenPI.co - Mendagri Tito Karnavian merespons fenomena pengibaran bendara putih yang dilakukan korban bencana di Aceh.
“Kami mendengar, pemerintah memahami sejumlah kritik masukan, maupun sikap warga,” kata Tito dikutip dari Antara, Sabtu (20/12).
Dia mengungkapkan pemerintah sejauh ini sudah berusaha memberi penanganan terbaik bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.
“Dengan segala kerendahan hati, kami meminta maaf kalau ada kekuranga. Kendala yang dihadapi memah cukup besar. Medannya berat,” ujarnya.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem sebelum memaknai fenomena pengibaran bendera putih di sejumlah wilayah itu bentuk solidaritas ingin dibantu.
“Bendera putih, kalau diartikan semua masuk menurut kacamata saya ya. Sebagai solidaritas rasa simpatian, serta ingin dibantu,” tuturnya.
Banyak warga Aceh dalam beberapa hari terakhir ini mengibarkan bendera putih, terutama di daerah terdampak banjir serta tanah longsor.
Daerah yang dimaksud di antaranya Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Pidie Jaya, hingga di ibu kota provinsi yakni Banda Aceh.
Mualem mengatakan aksi itu sekadar ingin mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Baik itu dari dalam maupun luar negeri.,
“Bukan menyerah. Bendera itu untuk perhatian orang lain, baik di dalam negeri maupun luar ini. Tidak lebih daripada itu,” ucapnya. (ant)
Video viral hari ini:




