Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, menekankan Golkar tak boleh digunakan untuk memperjuangkan kelompok bisnis tertentu. Golkar harus kembali kepada tujuannya yakni untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Bahlil juga menyatakan dirinya tak pernah menggunakan Golkar sebagai alat untuk memuluskan kepentingan pribadi ataupun bisnisnya. Jika sampai ada kader yang mendapati dirinya memakai Golkar untuk kepentingan pribadi, maka dia meminta agar diingatkan.
"Tolong ingatkan saya. Saya ingin menjadi Ketua Umum Partai Golkar tidak akan pernah saya menjadikan partai Golkar untuk mengurus kepentingan pribadi saya. Apalagi usaha saya, jangan pernah kalian pikir, enggak akan pernah," kata dia dalam kegiatan Rapimnas Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, pada Sabtu (20/12).
Bahlil juga mengatakan dirinya tak pernah meminta para kader partai untuk mengurusinya secara berlebihan. Dia sudah terbiasa mengurusi dirinya sendiri dan justru terbiasa mengurusi orang lain.
"Saya sudah tahu bagaimana cara mengurus pribadi saya sejak kecil. Saya dilahirkan bukan untuk diurus, tapi untuk mengurus. Itulah perbedaan saya yang substantif. Itulah perbedaan saya," ucap dia.
"Jangan lagi ada cara-cara seolah-olah kita harus urus orang per orang. No. Partai ini adalah milik kita bersama. Partai ini adalah aset negara," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Bahlil meminta kepada semua kader menjaga soliditas agar suara yang diperoleh oleh Golkar dapat meningkat pesat pada Pemilu 2029. Untuk mencapai tujuan itu, dia meminta agar semua keputusan didasarkan atas musyawarah, bukan perseorangan atau kelompok tertentu.
"Itu kerja kita semua enggak ada yang lebih hero, enggak ada. Semuanya yang punya kontribusi itu," kata dia.



