Bahlil: Saya Tak Pernah Jadikan Partai Urus Kepentingan dan Bisnis Pribadi

detik.com
4 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan tidak akan pernah menjadikan partai untuk mengurus kepentingan maupun bisnis pribadi. Sebeb menurutnya partai sejatinya dikelola untuk kepentingan rakyat.

Hal itu dismpaikan Bahlil dalam pembukaan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar. Bahlil mulanya berbicara tentang sejarah Golkar yang lahir dari rakyat.

"Dengan demikian dapatlah kita simpulkan kembali lagi bahwa partai kita ini memang lahir bukan dilakukan oleh satu kelompok orang tertentu, tapi betul-betul dilahirkan dari kandungan rakyat Indonesia," kata Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (20/12/2025).

Baca juga: Duduk Perkara Bahlil Copot Ijeck dari Ketua DPD Golkar Sumut

Golkar, kata dia, dibentuk oleh para pendiri bangsa. Karena itu, rakyat merupakan pemilik dari Partai Golkar, bukan oleh kelompok atau keluarga tertentu.

"Karena itu, Golkar enggak boleh ada satu kelompok orang tertentu yang mengklaim bahwa Golkar ini seperti punya mereka. Enggak boleh satu kelompok tertentu merasa punya partai Golkar ini, enggak boleh, apalagi keluarga tertentu, enggak boleh," tegas Bahlil.

"Yang bisa mengklaim Golkar ini punya siapa adalah seluruh rakyat Indonesia yang merasa bagian daripada keluarga besar. Ini penting, biar kita fair. Kita harus inklusif, kita tidak boleh eksklusif," lanjutnya.

Menurut Bahlil, partai merupakan aset bangsa yang tujuannya untuk melakukan politik kesejahteraan, bukan politik tricky. Karena itu dia meminta para kader agar tidak mengkultuskan individu dan menerapkan kultur feodal.

"Golkar telah mengajari kita bahwa kita taat dan tunduk pada aturan-aturan dan mekanisme yang ada," ucapnya.

Menteri ESDM itu menekankan bahwa tidak boleh ada yang memanfaatkan partai untuk kepentingan pribadi. Sebab partai adalah alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa partai Golkar enggak boleh dijadikan sebagai partai untuk memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu, kelompok-kelompok bisnis enggak boleh," tegas Bahlil.

"Partai Golkar harus kembali kepada khittah perjuangan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan yang terbaik untuk rakyat," terangnya.

Dia memastikan dirinya pun tidak pernah menjadikan partai untuk mengurus kepentingan pribadi, terlebih urusan bisnis.

"Insyaallah saya menjadi ketua umum partai politik yang namanya Partai Golkar, tidak akan pernah saya meminta untuk mengurus urusan pribadi saya apalagi bisnis saya di partai ini, enggak pernah," tutur Bahlil.

"Kalau itu terjadi mendingan saya enggak usah jadi ketua umum partai. Karena saya ditakdirkan dan dibesarkan bukan dengan cara-cara itu," lanjutnya.

Bahlil menyebut tidak pernah memerintah atau meminta para kader perihal urusan pribadi. Sebab, dia mengatakan sudah tahu bagaimana cara mengurus dirinya sendiri sejak kecil.

"Saya dilahirkan bukan untuk diurus, tapi untuk mengurus. Itulah perbedaan saya yang substantif," sambungnya.

Baca juga: Bahlil Copot Ijeck dari Ketua DPD Golkar Sumut, Doli Jadi Plt

Karena itu, dia meminta seluruh kader Partai Golkar juga untuk melakukan hal yang sama. "Kalau ketua umum saja enggak boleh apalagi yang lain," perintah Bahlil.

"Partai ini adalah milik kita bersama, partai ini adalah aset negara. Kita harus menjaga marwah partai ini untuk kebaikan bangsa dan negara," pungkasnya.




(azh/azh)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
1.700 warga ikuti napak tilas Panglima Soedirman di Kediri
• 5 jam laluantaranews.com
thumb
PLN Tuntaskan Pemulihan Jalur Strategis, Pasokan Listrik Aceh Berangsur Normal
• 22 jam lalugenpi.co
thumb
5 Zodiak yang Paling Beruntung di Tahun Kuda Api 2026
• 2 jam lalubeautynesia.id
thumb
Sindir Media dan Influencer agar Tak Giring Opini, Seskab Teddy: Gunakan Pengaruh dengan Bijak
• 3 jam lalufajar.co.id
thumb
Roy Cs Masih Temukan Kejanggalan Usai Lihat Ijazah Jokowi, Pengacara Adu Strategi di Persidangan
• 13 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.