EtIndonesia. Orang yang optimis melihat peluang dalam setiap krisis, sementara orang yang pesimis melihat krisis dalam setiap peluang.
Seorang ayah berniat melakukan semacam “pembentukan karakter” terhadap sepasang anak kembarnya, karena yang satu terlalu optimis, sementara yang satunya lagi sangat pesimis.
Suatu hari, sang ayah membeli banyak mainan baru yang berwarna cerah dan memberikannya kepada anak yang pesimis. Sementara itu, anak yang optimis justru dimasukkan ke dalam sebuah gudang yang penuh dengan kotoran kuda.
Keesokan paginya, sang ayah melihat anak yang pesimis menangis tersedu-sedu.
Dia pun bertanya: “Mengapa kamu tidak bermain dengan mainan-mainan itu?”
Anak itu menjawab sambil terus menangis : “Kalau dimainkan, nanti rusak.”
Ayahnya menghela napas, lalu pergi ke gudang. Di sana, dia justru melihat anak yang optimis berseri-seri, sedang mengais-ngais tumpukan kotoran kuda dengan penuh semangat.
“Ayah, dengar ini!” serunya dengan bangga. “Aku yakin di dalam tumpukan kotoran ini pasti ada seekor anak kuda yang tersembunyi!”
Renungan
Perbedaan antara orang optimis dan pesimis sungguh menarik: yang optimis melihat donat, sementara yang pesimis hanya melihat lubangnya.(jhn/yn)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450847/original/065364300_1766199012-WhatsApp_Image_2025-12-20_at_09.48.28.jpeg)


