JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ribuan hunian sementara (huntara) memasuki tahap identifikasi di beberapa lokasi terdampak bencana Sumatera.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pemerintah telah memetakan kebutuhan 5.974 rumah yang rusak berat.
"Rencana pembangunan Hunian Sementara (Huntara) sebanyak 2.524 unit kini memasuki tahap identifikasi lahan di beberapa titik, seperti Tapanuli Tengah dan Langkat," kata Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.tv, Sabtu (20/12/2025).
Abdul menjelaskan khusus untuk wilayah Tapanuli Utara, agenda ground breaking pembangunan hunian dijadwalkan akan dilaksanakan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Minggu (21/12/2025).
Baca Juga: Bencana Sumatera, BNPB Ungkap 27 Kabupaten/Kota Masih Tetapkan Status Tanggap Darurat
Ia menegaskan percepatan bangunan hunian tetap (huntap) akan dilakukan dengan pendekatan holistik, memperhatikan aspek keamanan, keberlanjutan lingkungan, dan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak.
"Pembangunan huntap tidak hanya berorientasi pada percepatan fisik bangunan, tetapi juga pada keberlanjutan kehidupan warga secara menyeluruh," katanya.
Abdul menambahkan BNPB juga terus mengintensifkan penanganan darurat banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera Utara sebagai bagian dari respons bencana yang komprehensif.
Ia menambahkan saat ini fokus utama yang dilakukan BNPB adalah percepatan operasi SAR di sektor krusial guna mencari orang yang masih dilaporkan hilang.
Selain itu, kata dia, upaya tersebut sejalan dengan percepatan pemulihan infrastruktur di kabupaten/kota terdampak bencana, juga percepatan distribusi bantuan logistik pada para korban terdampak bencana.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV
- bnpb
- huntara
- hunian
- hunian sementara
- sumatera
- bencana sumatera




