Buaya di Kali PIK Kerap Mejeng di Penyekat Sampah untuk Berjemur

kompas.com
17 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com – Warga menyebutkan kebiasaan berjemur menjadi salah satu penyebab buaya kerap muncul ke permukaan Kali Cengkareng Drain, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara.

Petugas keamanan PIK 1, Taufik (27), mengatakan hewan reptil tersebut biasanya terlihat saat cuaca panas, terutama pada siang hari. Buaya tersebut sering naik ke permukaan sekitar pukul 10.00 WIB untuk berjemur.

"Naik ke atas dia jemur biasanya jam 10.00 WIB kalau panas. Kemarin baru kali itu muncul setiap hari, cuma kalau airnya hitam enggak mau biasanya dia," ungkap Taufik saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Sabtu (20/12/2025).

Baca juga: Buaya Kerap Muncul di Kali Cengkareng Drain, Warga PIK Ketakutan

Menurut Taufik, keberadaan buaya di Kali Cengkareng Drain bukanlah fenomena baru. Satwa tersebut sudah ada sejak sebelum kawasan PIK berkembang menjadi kawasan permukiman dan bisnis. Namun, sebelumnya buaya jarang memperlihatkan diri ke permukaan.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=petugas keamanan, Kali Cengkareng Drain, buaya di pantai indah kapuk, buaya PIK, hewan berjemur&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMC8xNzAyMDU1MS9idWF5YS1kaS1rYWxpLXBpay1rZXJhcC1tZWplbmctZGktcGVueWVrYXQtc2FtcGFoLXVudHVrLWJlcmplbXVy&q=Buaya di Kali PIK Kerap Mejeng di Penyekat Sampah untuk Berjemur §ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas kemunculan buaya di kali tersebut dinilai meningkat. Taufik menyebutkan, ada momen ketika buaya muncul selama beberapa hari berturut-turut.

"Kemarin tumben-tumbenan tiga hari berturut-turut naik terus. Biasanya dia jemur paling satu jam, pas tiga hari itu lama dari pagi sampai sore diam aja itu sebelum musim hujan atau akhir bulan November," ungkap Taufik.

Buaya tersebut kerap berjemur di atas penyekat sampah berbentuk kubus apung berbahan HDPE berwarna hijau milik Unit Pengelola Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta yang terpasang di Kali Cengkareng Drain.

Kemunculan buaya di atas penyekat sampah itu sering menyita perhatian pengendara yang melintas. Tak sedikit pengendara yang berhenti sejenak untuk melihat langsung atau mengabadikan momen tersebut.

Baca juga: Kali di PIK Jakut Kerap Muncul Buaya, BKSDA Pasang Spanduk Peringatan

Hal serupa juga disampaikan petugas UPS Badan Air DLH DKI Jakarta, Budi (56). Ia mengaku cukup sering melihat buaya naik ke permukaan kali untuk berjemur.

"Sering muncul tapi enggak setiap hari, tapi biasanya kalau udara panas mereka berjemur di sekatan sampah berwarna hijau bernama HDPE," ungkap Budi.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Meski demikian, Budi menilai kemunculan buaya tersebut sejauh ini tidak mengganggu aktivitas petugas maupun warga sekitar. Menurut dia, buaya justru cenderung menghindar ketika bertemu manusia.

Budi mengatakan, setiap kali buaya melihat atau didekati manusia, hewan tersebut langsung masuk kembali ke dalam air.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Resmi! Danantara Beli Hotel 1.461 Kamar-14 Bidang Tanah di Makkah
• 17 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Maruarar Sirait Bahas Angka 8 Kesukaan Prabowo saat Resmikan 50.030 Rumah Subsidi
• 10 jam laluliputan6.com
thumb
Kemenkes Lepas Ratusan Relawan Dokter dan Nakes ke Aceh
• 17 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Jelang Libur Natal, Arus Kendaraan di Tol Warugunung Naik 7,5 Persen
• 1 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Kantor ESDM Sulut Ikut Digeledah Terkait Dugaan Korupsi Pengelolaan Tambang, Ini yang Disita Kejaksaan
• 19 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.