Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat menegaskan tetap dapat menjaga hubungan erat dengan Jepang sekaligus membangun keterlibatan yang produktif dengan China, meskipun ketegangan antara dua ekonomi terbesar Asia tersebut terus meningkat.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Washington meyakini dapat mempertahankan kemitraan dan aliansi yang kuat dengan Jepang, sembari tetap membuka ruang kerja sama dengan Beijing.
“Kami sangat yakin bisa melanjutkan kemitraan dan aliansi yang kuat serta kokoh dengan Jepang, dan melakukannya dengan cara yang tetap memungkinkan kami menemukan jalan yang produktif untuk bekerja sama dengan China,” ujar Rubio dalam konferensi pers Yang dilansir dari Bloomberg, Sabtu (20/12/2025).
Hubungan Jepang dan China memanas setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi memicu kemarahan Beijing dengan pernyataan bahwa pasukan Jepang berpotensi terseret dalam krisis Taiwan.
Seiring memburuknya hubungan kedua negara bertetangga tersebut, Presiden AS Donald Trump turun tangan untuk meredakan ketegangan demi menjaga gencatan dagang antara Washington dan Beijing.
“Pasti akan ada titik-titik ketegangan,” kata Rubio. “Kami sepenuhnya menyadari hal itu, dan tugas kami adalah menyeimbangkan kedua kepentingan tersebut. Saya pikir kedua belah pihak memahaminya.”
Baca Juga
- China dan AS Intensifkan Diplomasi Redam Konflik Thailand-Kamboja
- Isu Taiwan Picu Gesekan, PM Jepang Takaichi Buka Pintu Dialog dengan China
- AS Jual Senjata US$11 Miliar ke Taiwan, Ketegangan dengan China Berisiko Meningkat
Ketegangan diplomatik meningkat awal bulan ini setelah jet tempur China untuk pertama kalinya mengarahkan radar pengendali tembakan ke pesawat militer Jepang saat latihan, sebuah langkah yang memperkeruh hubungan kedua negara. Beijing menuding Jepang mengganggu latihan udara militernya.
China juga menuduh Takaichi mencampuri urusan dalam negeri serta melancarkan langkah balasan ekonomi dan diplomatik, sembari menuntut agar pernyataan tersebut dicabut. Namun, Perdana Menteri Jepang menolak menarik ucapannya dan menegaskan tidak ada perubahan dalam posisi resmi Jepang.
Rubio menekankan bahwa China akan tetap menjadi negara yang kaya, kuat, dan berpengaruh dalam geopolitik global. Dia mengatakan, AS harus tetap memiliki hubungan dengan kedua negara.
Menurut Rubio, Amerika Serikat mampu menyeimbangkan kebutuhan untuk mengelola ketegangan terkait China dengan kebutuhan untuk tetap bekerja sama.
“Kami dapat melakukan itu tanpa membahayakan atau melemahkan komitmen kami yang sangat kuat terhadap para mitra di kawasan Indo-Pasifik,” tuturnya.





